Pekerja Bergaji Rendah Ingin Punya Rumah Sendiri, Apartemen Transit Jadi Solusi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hunian transit oriented development (TOD) atau bisa juga disebut apartemen transit menjadi pilihan logis bagi para Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk dapat memiliki rumah sendiri, khususnya di Jawa Barat (Jabar). Hal ini menjadi pembahasan dalam webinar yang dilakukan oleh Bappenas dengan dukungan dari Kementerian PUPR serta diikuti oleh sejumlah pemangku kepentingan terkait.
(Baca Juga: Hunian TOD Makin Seksi di Mata Pengembang )
Direktur perumahan dan permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyati dalam paparannya menerangkan, mengapa apartemen transit perlu terus dikembangkan. Ia mengingatkan bahwa apartemen transit menjadi salah satu alternatif terbaik dalam menyediakan rumah bagi masyarakat yang sulit untuk mengakses rumah formal yang dibangun secara horizontal.
Bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tambah Tri Dewi, apartemen transit dapat menjadi salah satu solusi untuk terpenuhinya rumah yang layak bagi kalangan MBR khususnya para pekerja dari buruh industri.
Untuk mendapatkan apartemen transit yang layak huni menurut Kepala UPTD pengelolaan dan pelayanan perumahan Jawa barat, Aida Fitriyani, apartemen transit pastinya akan dilengkapi dengan fasilitas listrik, sarana air bersih, pengelolaan air limbah, sarana peribadatan, sarana olahraga, taman bermain anak-anak, perpustakaan serta tentunya pemeliharaan gedung secara berkala dan berkesinambungan.
Terus bertambahnya jumlah penduduk di Jawa barat dimana jumlah lahan kian terbatas menurut Kepala dinas perumahan dan pemukiman Boy Iman Nugraha membuat apartemen transit berpotensi kian diminati. Catatannya masyarakat luas harus diberikan stimulus oleh pemerintah.
"Bagaimana cara mudah memperoleh apartemen transit, keunggulan hunian vertikal dibandingkan hunian tapak atau horizontal serta berbagai manfaat lainnya dari apartemen transit harus terus disampaikan oleh pemerintah agar masyarakat tertarik," ungkap Boy Iman.
(Baca Juga: Lebih Efisien, Pekerja Milenial Perkotaan Disarankan Pilih Hunian Vertikal )
Dalam live streaming webinar dengan tema apartemen transit Jawa barat, langkah awal memiliki rumah sendiri yang dimoderatori oleh Ira Lubis dari direktorat perumahan dan permukiman Bappenas, sejumlah pejabat terkait dibidang perumahan dan permukiman juga turut memberi masukan agar apartemen transit di Jawa barat kian baik kedepannya.
Menurut Kasubdit perumahan Bappenas Nurul Wajah Mujahid, pembuatan apartemen transit yang merupakan cerminan dari public housing merupakan solusi praktis dalam menyediakan hunian skala besar di perkotaan sekaligus sebagai upaya komprehensif bagi penataan kota yang berkelanjutan.
"Sebuah public housing yang ideal harus berada di lokasi yang strategis dekat dengan simpul transportasi, memiliki kepastian hukum, dibangun diatas lahan murah namun strategis serta berbasis community development," urai Nurul.
Sebuah public housing yang ideal lanjut Nurul juga harus didukung oleh estate management yang baik, adanya delivery sistem yang mumpuni serta memiliki jaminan keselamatan, kenyamanan dan mendukung aktivitas keseharian penghuni.
Untuk mewujudkan apartemen transit sekaligus menyiapkan bentuk hunian lainnya menurut Kasubdit wilayah II direktorat rumah susun dari Kementerian PUPR, Noviza Temenggung dalam 5 tahun kedepan, Kementerian PUPR akan meneruskan program sejuta rumah yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
PUPR kedepannya juga siap untuk melaksanakan prototype dan berbagai kebijakan yang mendukung. Saat ini semenjak tahun 2005 hingga 2019, Kementerian PUPR jelas Noviza telah membangun rusun sebanyak 1831 tower di berbagai wilayah.
(Baca Juga: Hunian TOD Makin Seksi di Mata Pengembang )
Direktur perumahan dan permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyati dalam paparannya menerangkan, mengapa apartemen transit perlu terus dikembangkan. Ia mengingatkan bahwa apartemen transit menjadi salah satu alternatif terbaik dalam menyediakan rumah bagi masyarakat yang sulit untuk mengakses rumah formal yang dibangun secara horizontal.
Bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tambah Tri Dewi, apartemen transit dapat menjadi salah satu solusi untuk terpenuhinya rumah yang layak bagi kalangan MBR khususnya para pekerja dari buruh industri.
Untuk mendapatkan apartemen transit yang layak huni menurut Kepala UPTD pengelolaan dan pelayanan perumahan Jawa barat, Aida Fitriyani, apartemen transit pastinya akan dilengkapi dengan fasilitas listrik, sarana air bersih, pengelolaan air limbah, sarana peribadatan, sarana olahraga, taman bermain anak-anak, perpustakaan serta tentunya pemeliharaan gedung secara berkala dan berkesinambungan.
Terus bertambahnya jumlah penduduk di Jawa barat dimana jumlah lahan kian terbatas menurut Kepala dinas perumahan dan pemukiman Boy Iman Nugraha membuat apartemen transit berpotensi kian diminati. Catatannya masyarakat luas harus diberikan stimulus oleh pemerintah.
"Bagaimana cara mudah memperoleh apartemen transit, keunggulan hunian vertikal dibandingkan hunian tapak atau horizontal serta berbagai manfaat lainnya dari apartemen transit harus terus disampaikan oleh pemerintah agar masyarakat tertarik," ungkap Boy Iman.
(Baca Juga: Lebih Efisien, Pekerja Milenial Perkotaan Disarankan Pilih Hunian Vertikal )
Dalam live streaming webinar dengan tema apartemen transit Jawa barat, langkah awal memiliki rumah sendiri yang dimoderatori oleh Ira Lubis dari direktorat perumahan dan permukiman Bappenas, sejumlah pejabat terkait dibidang perumahan dan permukiman juga turut memberi masukan agar apartemen transit di Jawa barat kian baik kedepannya.
Menurut Kasubdit perumahan Bappenas Nurul Wajah Mujahid, pembuatan apartemen transit yang merupakan cerminan dari public housing merupakan solusi praktis dalam menyediakan hunian skala besar di perkotaan sekaligus sebagai upaya komprehensif bagi penataan kota yang berkelanjutan.
"Sebuah public housing yang ideal harus berada di lokasi yang strategis dekat dengan simpul transportasi, memiliki kepastian hukum, dibangun diatas lahan murah namun strategis serta berbasis community development," urai Nurul.
Sebuah public housing yang ideal lanjut Nurul juga harus didukung oleh estate management yang baik, adanya delivery sistem yang mumpuni serta memiliki jaminan keselamatan, kenyamanan dan mendukung aktivitas keseharian penghuni.
Untuk mewujudkan apartemen transit sekaligus menyiapkan bentuk hunian lainnya menurut Kasubdit wilayah II direktorat rumah susun dari Kementerian PUPR, Noviza Temenggung dalam 5 tahun kedepan, Kementerian PUPR akan meneruskan program sejuta rumah yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
PUPR kedepannya juga siap untuk melaksanakan prototype dan berbagai kebijakan yang mendukung. Saat ini semenjak tahun 2005 hingga 2019, Kementerian PUPR jelas Noviza telah membangun rusun sebanyak 1831 tower di berbagai wilayah.
(akr)