Ekspor Kopi Ditarget Rp37 T di 2024, Jenis Arabika Paling Dicari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, kopi Indonesia , khususnya untuk jenis arabika sangat diminati di pasar internasional. Menurutnya, kopi Indonesia memiliki cita rasa yang khas.
"Hal ini menjadi poin plus yang baik bagi citra kopi Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif," kata Mentan di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).
(Baca Juga: Wanginya Ekspor Kopi Indonesia, Surplus USD560 Juta di Awal Tahun)
Volume ekspor kopi pada periode Januari-Mei 2020, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 127.000 ton, mengalami peningkatan sebesar 31,05% di periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 96.570 ton. Pada tahun 2024, nilai ekspor kopi ditargetkan mencapai USD2,6 miliar (sekitar Rp37,7 triliun).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Anton Apriyantono menyatakan siap bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan performa kopi nasional. "Tentu kita ingin ada satu kerja sama yang erat dan dapat menjadi hal yang menguntungkan bagi masyarakat terutama petani kopi di daerah-daerah," kata Anton.
(Baca Juga: Peluang Ekspor Kopi ke Australia Terbuka Lebar)
Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa keberadaan Dekopi merupakan amanat dari undang-undang yang ada sehingga dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah. "Saya optimistis kerja sama ini dapat memberikan dampak yang baik bagi perkembangan kopi lokal kita," tuturnya.
"Hal ini menjadi poin plus yang baik bagi citra kopi Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif," kata Mentan di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).
(Baca Juga: Wanginya Ekspor Kopi Indonesia, Surplus USD560 Juta di Awal Tahun)
Volume ekspor kopi pada periode Januari-Mei 2020, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 127.000 ton, mengalami peningkatan sebesar 31,05% di periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 96.570 ton. Pada tahun 2024, nilai ekspor kopi ditargetkan mencapai USD2,6 miliar (sekitar Rp37,7 triliun).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Anton Apriyantono menyatakan siap bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan performa kopi nasional. "Tentu kita ingin ada satu kerja sama yang erat dan dapat menjadi hal yang menguntungkan bagi masyarakat terutama petani kopi di daerah-daerah," kata Anton.
(Baca Juga: Peluang Ekspor Kopi ke Australia Terbuka Lebar)
Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa keberadaan Dekopi merupakan amanat dari undang-undang yang ada sehingga dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah. "Saya optimistis kerja sama ini dapat memberikan dampak yang baik bagi perkembangan kopi lokal kita," tuturnya.
(fai)