Harga Minyak Dunia Berbalik Merosot Saat Pasokan AS Meningkat

Rabu, 06 Mei 2020 - 11:22 WIB
loading...
Harga Minyak Dunia Berbalik Merosot Saat Pasokan AS Meningkat
Harga minyak mentah dunia merosot pada perdagangan, Rabu (6/5/2020) untuk mengakhiri tren penguatan dalam beberapa hari terakhir secara beruntun. Foto/Dok
A A A
MELBOURNE - Harga minyak mentah dunia merosot pada perdagangan, Rabu (6/5/2020) untuk mengakhiri tren penguatan dalam beberapa hari terakhir secara beruntun. Hal ini ketika perhatian investor tertuju kepada risiko banjir pasokan setelah inventori minyak mentah Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan di tengah merosotnya permintaan yang disebabkan pembatasan transportasi sebagai upaya meredam penyebaran wabah corona.

Harga minyak mentah AS yakni West Texas Intermediate (WTI) seperti dilansir Reuters, kembali mengalami pelemahan sebesar 2,1% menjadi USD24,05 per barel dan turun 14 sen ke posisi USD24,41/barel pada pukul 02.01 GMT. Sebelumnya WTI telah mencetak lima hari kemenangan beruntun. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent flat di posisi USD30,97 per barel.

Tercatat harga minyak Brent telah bertambah 13,9% di sesi sebelumnya, untuk menjadi kenaikan dalam enam hari. Investor mungkin ragu untuk meningkatkan pembelian, ketika masih penuh ketidakpastian.

Sementara laporan menunjukkan inventori minyak mentah AS naik 8.400.000 barel minggu lalu, lebih dari yang diharapkan, menurut data dari American Petroleum Institute akhir pada hari Selasa. Harga minyak baru-baru ini telah mendapatkan angin segar saat sebagian negara Eropa dan Asia mulai melonggarkan lockdown untuk jadi harapan terhadap peningkatan permintaan.

Tapi analis memperingatkan rebalancing pasar akan terputus-putus. "Kami berbicara tentang normalisasi penawaran dan permintaan, tetapi akan ada jalan yang panjang," ujar Lachlan Shaw, kepala strategi komoditas bank Australia nasional.

"Ada banyak pemotongan pasokan yang telah datang. Hal itu dikombinasikan dengan beberapa tanda awal dari mengangkatnya permintaan dengan tingkat membangun persediaan masih melambat," paparnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)