Sembuh dari Covid-19, Menteri Edhy Prabowo Cerita Perjuangan Lawan Corona

Minggu, 11 Oktober 2020 - 19:59 WIB
loading...
Sembuh dari Covid-19, Menteri Edhy Prabowo Cerita Perjuangan Lawan Corona
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Foto/Dok KKP
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sempat terpapar virus corona (Covid-19). Namun kini politikus Gerindra itu sudah dinyakan sembuh dan bisa berdinas lagi. Dia pun membagikan ceritanya saat masih berjuang melawan virus asal Wuhan, China, tersebut.

Edhy mengatakan, saat ini dirinya sudah semakin membaik setelah dinyatakan sembuh oleh dokter. Menurut dia, sebelum terpapar corona, dirinya memiliki segudang kesibukan terkait pekerjaannya.

"Pada saat itu acara padat sekali, kita menuju ke NTT, Kupang sore hari, langsung kunjungan, malam kegiatan, besoknya kegiatan. Lalu ke Makassar untuk transit, di Makassar ada beberapa kegiatan, padat juga. Paginya kita harus terbang ke Ambon, di Ambon juga cukup padat," ucap Edhy melalui akun Instagram resminya sebagaimana dikutip Okezone, Minggu (11/10/2020). (Lihat juga video: Lawan Covid-19, Jaga Jempol, Stop Penyebaran Berita Hoaks )

Tak cukup sampai di situ, Edhy menerangkan selepas dari Ambon, dirinya mesti kembali lagi ke Makassar, lalu melanjutkan kegiatannya ke Balikpapan, kemudian ke Maratua, Kalimantan Timur.

"Pada saat di Balikpapan itulah saya enggak enak badan tapi secara prinsip saya enggak bisa tentukan di mana kenanya (terinfeksi Covid-19). Begitu sampai di Maratua, harusnya dua malam saya di sana, tapi saya putuskan satu hari saja. Saya pulang dengan sebagian rombongan dan istri saya, dan sampai rumah saya swab. Tanggal 3 (September) saya (dinyatakan) positif," jelasnya.

Edhy merasakan sesaat sebelum dinyatakan Covid-19, dirinya mengalami penurunan daya tahan tubuh. Dia merasa lelah, demam, badan tak enak, dan kepala pusing. "Pokoknya enggak enak sekali," imbuhnya.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, Edhy akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Polri. Di sana dia dirawat selama tujuh hari. Selama di sana, dia mulai batuk-batuk. Kemudian setelah infus dilepas, dia merasakan mulai demam tinggi dan bernapas kurang enak.

"Tapi saya minum suplemen, termasuk pak menko, pak Prabowo memberikan arahan-arahan yang akhirnya saya tujuh hari di RS Polri diminta pindah untuk ke RSPAD dengan alasan lebih dekat diawasi," tuturnya.

Setelah dipindah ke RSPAD Gatot Soebroto, dia diminta oleh dokter untuk dirawat di ruang ICU. Ketika dipindah ke ruang ICU, Edhy masih belum merasakan gejala yang memburuk. Namun, dia yakin dokter memiliki pertimbangan tertentu terkait perpindahan ruang rawat tersebut. (Baca juga: Tips Aman Mengunjungi Rumah Sakit Selama Pandemi COVID-19 )

"Dokter paru memerintahkan kami dipindah ke ICU padahal saya belum merasa (ada perburukan), cuma saya percaya dokter punya alasan agar lebih intensif," jelasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)