Merger Bank Syariah Bakal Dongkrak Bisnis Industri Halal
loading...
A
A
A
“Bank syariah yang kuat sangat dibutuhkan di tengah makin bergairahnya pertumbuhan ekonomi syariah di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Untuk itu, saya kira bagus apabila bank syariah BUMN merger,” kata Robikin. (Baca juga: Diare Juga Bisa Jadi Gejala Awal Terjangkit Covid-19)
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Arief Rosyid, merger bank-bank umum syariah milik Himbara merupakan kebijakan yang tepat. Penggabungan ini dipercaya bisa meningkatkan dan memperkuat pengembangan serta posisi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Menurut saya, langkah yang diambil Erick Thohir selaku menteri BUMN tepat dan membawa angin segar untuk kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, mengingat sekitar 70% kegiatan ekonomi dan keuangan syariah saat ini masih berpusat di perbankan syariah,” kata Arief.
Dia memandang merger bank umum syariah milik negara merupakan bukti komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam mendorong kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Kebijakan ini dianggapnya tepat dilakukan ketika pandemi Covid-19 masih belum mereda. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Alasannya, lanjut dia, di tengah pandemi Covid-19 terbuka lebar kesempatan Indonesia untuk mengambil momentum memajukan perekonomian nasional. Momentum ini bisa didorong dengan aksi merger bank umum syariah milik Himbara, yang selama pandemi tercatat memiliki kinerja baik dan di atas rata-rata industri perbankan nasional.
“Keberpihakan Menteri Erick Thohir ini melanjutkan komitmen Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang selama ini berupaya mendorong kemajuan umat Islam dalam konteks ekonomi,” katanya. (Kunthi Fahmar Sandy)
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Arief Rosyid, merger bank-bank umum syariah milik Himbara merupakan kebijakan yang tepat. Penggabungan ini dipercaya bisa meningkatkan dan memperkuat pengembangan serta posisi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Menurut saya, langkah yang diambil Erick Thohir selaku menteri BUMN tepat dan membawa angin segar untuk kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, mengingat sekitar 70% kegiatan ekonomi dan keuangan syariah saat ini masih berpusat di perbankan syariah,” kata Arief.
Dia memandang merger bank umum syariah milik negara merupakan bukti komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam mendorong kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Kebijakan ini dianggapnya tepat dilakukan ketika pandemi Covid-19 masih belum mereda. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Alasannya, lanjut dia, di tengah pandemi Covid-19 terbuka lebar kesempatan Indonesia untuk mengambil momentum memajukan perekonomian nasional. Momentum ini bisa didorong dengan aksi merger bank umum syariah milik Himbara, yang selama pandemi tercatat memiliki kinerja baik dan di atas rata-rata industri perbankan nasional.
“Keberpihakan Menteri Erick Thohir ini melanjutkan komitmen Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang selama ini berupaya mendorong kemajuan umat Islam dalam konteks ekonomi,” katanya. (Kunthi Fahmar Sandy)
(ysw)