Satu Data Indonesia Jadi Acuan Kesuksesan Program PEN

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 05:45 WIB
loading...
Satu Data Indonesia Jadi Acuan Kesuksesan Program PEN
Satu Data Indonesia Jadi Acuan Kesuksesan Program PEN. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) tahun 2016-2020 Hasanuddin Z. Abidin mengatakan bahwa kesuksesan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) salah satunya bergantung pada ketersediaan data dan informasi sesuai dengan standar Satu Data Indonesia.

"Sesuai Perpres Nomor 39 tahun 2019, data ini harus akurat, mutakhir, terpadu, mudah diakses, dapat dipertanggung jawabkan, dan mudah dibagipakaikan," ujar Hasanuddin dalam Webinar "Peluncuran Esri GeoInnovation Pertama di Indonesia" di Jakarta, Kamis(15/10/2020).



Dia mengatakan, data informasi geospasial yang diintegrasikan dengan data dan informasi non-spasial lainnya, dapat digunakan untuk proses percepatan realisasi dana PEN. "Teknologi ini bisa dipakai untuk mendukung percepatan dan monev realisasi dana PEN, berikut proses pemantauan dan evaluasinya secara efektif dan efisien," tambah Hasanuddin.

Sambung dia menyampaikan, data ini sebaiknya disajikan dalam suatu sistem Geographic Information System (GIS) yang baik dan terpadu, dengan kemampuan analisa spasial yang canggih. "Sistem GIS ini sebaiknya dapat mudah diakses dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait seperti Kementerian atau Lembaga, UMKM, BPK, KPK, dan Kantor Staf Presiden (KSP)," ucapnya.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, menurut Hasanuddin, adalah momentum blessing in disguise untuk mengembangkan Smart (Covid-19) Cities. "Smart City ini setidaknya memenuhi kriteria seperti kota cerdas yang baku, mendukung keamanan kota dan penduduknya dari Covid-19, lalu kondusif bagi pelaksanaan program PEN," imbuhnya.



Sistem Smart (Covid-19) City yang dikembangkan juga harus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi di kota yang bersangkutan. "Sistem yang dibangun juga sebaiknya mengakomodasi partisipasi masyarakat secara online dan inklusif," tukas Hasanuddin.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)