Gojekan Pelaku Usaha Mamin di Tengah Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri Food & Beverages (F&B) merupakan salah satu industri yang paling terdampak akibat dari pandemi virus Covid-19. Salah satunya outlet Steak 21 yang mengalami penurunan pendapatan seiring penerapan PSBB.
(Baca Juga: UU Cipta Kerja Dinilai Mudahkan UMKM Dapatkan Sertifikasi Halal )
Marketing Manager Steak 21 Lilis Musliawati mengatakan, agar tidak mengalami kerugian yang cukup parah, perseroan pun memilih untuk menghadrikan layanan jasa makanan atau delivery.
"Banyak usaha makanan harus bisa menerapkan konsep baru dan bisnisnya agar bisa bertahan. Makanya kami pilih take away dan delivery," ujar Lilis dalam diskusi virtual, Jumat (16/10/2020).
(Baca Juga: 5 Peluang Bisnis Ini Mampu Tahan Resesi )
Dia melanjutkan, dalam menghadirkan layanan pesan antar ini memanfaatkan situasi yang ada. Salah satunya menyediakan nomer yang bisa terhubung dengan konsumen yang memang ingin mengonsumsi steak di rumah.
"Pas kita buka jasa antar online dan layanan ini banyak tantangan karena kita enggak ada layanan online antar, maka dari itu kita bikinlah nomer whatsup sendiri biar konsumen bisa menikmati hidangan steak," jelasnya.
(Baca Juga: New Omni Marcomm )
Dia menambahkan setelah pandemi Covid-19 ini, diperkirakan masih banyak konsumen yang merasa khawatir untuk makan di luar. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan campaign yang dilakukan secara konsisten oleh perusahaan mengenai healthy product handling, protocol higienis, hingga ajakan untuk menjaga kebersihan kepada konsumen di mana pun berada.
“Di masa yang sulit seperti saat ini, kami sadar bahwa berhenti berusaha bukanlah jawaban. Namun, ini saatnya kami berjuang untuk sesama agar dapat bangkit bersama-sama," tukasnya.
Lihat Juga: Jaga Nutrisi dan Kepercayaan Konsumen, Ini Peran Analisis Proximate dalam Industri Makanan
(Baca Juga: UU Cipta Kerja Dinilai Mudahkan UMKM Dapatkan Sertifikasi Halal )
Marketing Manager Steak 21 Lilis Musliawati mengatakan, agar tidak mengalami kerugian yang cukup parah, perseroan pun memilih untuk menghadrikan layanan jasa makanan atau delivery.
"Banyak usaha makanan harus bisa menerapkan konsep baru dan bisnisnya agar bisa bertahan. Makanya kami pilih take away dan delivery," ujar Lilis dalam diskusi virtual, Jumat (16/10/2020).
(Baca Juga: 5 Peluang Bisnis Ini Mampu Tahan Resesi )
Dia melanjutkan, dalam menghadirkan layanan pesan antar ini memanfaatkan situasi yang ada. Salah satunya menyediakan nomer yang bisa terhubung dengan konsumen yang memang ingin mengonsumsi steak di rumah.
"Pas kita buka jasa antar online dan layanan ini banyak tantangan karena kita enggak ada layanan online antar, maka dari itu kita bikinlah nomer whatsup sendiri biar konsumen bisa menikmati hidangan steak," jelasnya.
(Baca Juga: New Omni Marcomm )
Dia menambahkan setelah pandemi Covid-19 ini, diperkirakan masih banyak konsumen yang merasa khawatir untuk makan di luar. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan campaign yang dilakukan secara konsisten oleh perusahaan mengenai healthy product handling, protocol higienis, hingga ajakan untuk menjaga kebersihan kepada konsumen di mana pun berada.
“Di masa yang sulit seperti saat ini, kami sadar bahwa berhenti berusaha bukanlah jawaban. Namun, ini saatnya kami berjuang untuk sesama agar dapat bangkit bersama-sama," tukasnya.
Lihat Juga: Jaga Nutrisi dan Kepercayaan Konsumen, Ini Peran Analisis Proximate dalam Industri Makanan
(akr)