Zaman Lagi Susah, Pelaku Industri Kreatif Diminta Bersinergi Tingkatkan Nilai Tambah
loading...
A
A
A
Di platform Vokraf.com terdapat video pembelajaran dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, tugas praktik untuk membuat karya yang outputnya bisa menjadi portofolio, serta sertifikat yang akan dikeluarkan oleh Vokraf dan Kemenparekraf.
Niel menambahkan, saat ini pemerintah juga telah meluncurkan gerakan #BanggaBuatanIndonesia dan #BeliKreatifLokal sebagai bentuk dukungan dan dorongan dalam pemulihan dampak pandemi.
Melalui pemanfaatan teknologi, diharapkan konten kreatif dan inovatif dapat memberikan alternatif bagi masyarakat untuk tetap produktif di tengah masa yang tak menentu ini.
"Sembari kita berharap kondisi segera kembali normal, mari kita terus tingkatkan kapasitas dan keterampilan agar semakin memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi,” ucap Neil.
( )
Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi, Kemenparekraf, Syaifullah mengatakan, fotografi bisa dikatakan sebagai industri pendukung, atau justru bisa jadi merupakan lokomotif industri untuk menarik subsektor industri kreatif lainnya.
"Apalagi di era sekarang yang penuh konten, dimana film, video dan fotografi itu jadi kunci. Di era pemasaran digital, di Instagram, marketplace, semua kan pakai foto, sehingga ini menjadi hal paling penting. Misalnya, memotret satu makanan tapi yang menghasilkan arti tersendiri itu tidak mudah. Foto bisa digunakan sebagai media untuk membuat story telling yang pas. Untuk itu, diperlukan keterampilan teknik pencahayaan, komposisi warna, dan lain-lain," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf Muhammad Azhar Iskandar Zainal mengatakan, pihaknya memilih platform pembelajaran elektronik jarak jauh (e-learning) dalam menggelar bimtek, selain dikarenakan situasi pandemi, juga karena tuntutan jaman.
"Kita tidak mau ketinggalan gerbong industri 4.0. Data global industry analysis, pasar e-learning di dunia mencapai USD107 miliar tahun 2017 dengan pesertanya 6,7 juta orang," ungkapnya.
(Lihat juga grafis: Menikmati Konser Musik Virtual di Masa Pandemi Covid-19 )
Niel menambahkan, saat ini pemerintah juga telah meluncurkan gerakan #BanggaBuatanIndonesia dan #BeliKreatifLokal sebagai bentuk dukungan dan dorongan dalam pemulihan dampak pandemi.
Melalui pemanfaatan teknologi, diharapkan konten kreatif dan inovatif dapat memberikan alternatif bagi masyarakat untuk tetap produktif di tengah masa yang tak menentu ini.
"Sembari kita berharap kondisi segera kembali normal, mari kita terus tingkatkan kapasitas dan keterampilan agar semakin memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi,” ucap Neil.
( )
Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi, Kemenparekraf, Syaifullah mengatakan, fotografi bisa dikatakan sebagai industri pendukung, atau justru bisa jadi merupakan lokomotif industri untuk menarik subsektor industri kreatif lainnya.
"Apalagi di era sekarang yang penuh konten, dimana film, video dan fotografi itu jadi kunci. Di era pemasaran digital, di Instagram, marketplace, semua kan pakai foto, sehingga ini menjadi hal paling penting. Misalnya, memotret satu makanan tapi yang menghasilkan arti tersendiri itu tidak mudah. Foto bisa digunakan sebagai media untuk membuat story telling yang pas. Untuk itu, diperlukan keterampilan teknik pencahayaan, komposisi warna, dan lain-lain," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf Muhammad Azhar Iskandar Zainal mengatakan, pihaknya memilih platform pembelajaran elektronik jarak jauh (e-learning) dalam menggelar bimtek, selain dikarenakan situasi pandemi, juga karena tuntutan jaman.
"Kita tidak mau ketinggalan gerbong industri 4.0. Data global industry analysis, pasar e-learning di dunia mencapai USD107 miliar tahun 2017 dengan pesertanya 6,7 juta orang," ungkapnya.
(Lihat juga grafis: Menikmati Konser Musik Virtual di Masa Pandemi Covid-19 )