Airlangga Sebut Ekonomi RI Sudah Mulai Siuman di Kuartal III
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut perekonomian Indonesia mulai bangkit pada kuartal III 2020. Hal itu, lanjutnya, bisa dilihat dari perbaikan kinerja dunia usaha.
Hal ini menjadi tanda-tanda yang bagus bagi perekonomian di tengah situasi pandemi Covid-19 . Mengingat, pada kuartal II-2020 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -5,32% secara tahunan (year on year/yoy). ( Baca juga:Tekanan Ekonomi Global Mulai Reda, Sri Mulyani: Risiko Tetap Sama )
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perbaikan kinerja dunia usaha ini sejalan dengan kapasitas produksi terpakai atau utilisasi industri dan penggunaannya yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini diperkirakan akan terus terjadi dengan triwulan keempat.
"Survei perbaikan dunia usaha menunjukan adanya perbaikan kinerja kegiatan di triwulan ketiga, sejalan dengan ini kapasitas produksi terpakai atau utilisasi industri, penggunaan tenaga kerja dunia usaha akan terus mengalami peningkatan. Kami optimistis kinerja dunia usaha akan teurs mengalami peningkatan sampai dengan triwulan keempat 2020," ujarnya dalam acara Opening Ceremony Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020 secara virtual, Senin (19/10/2020).
Selain itu, lanjut Airlangga, industri pengolahan menunjukkan perbaikan juga pada triwulan III-2020. Hal ini berdampak positif karena industri pengolahan merupakan kontributor terhadap perekonomian Indonesia.
"Industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB menunjukan perbaikan di triwulan ketiga 2020. PMI dari BI kinerja dari industri pengolahan berada pada level 44,91 di triwulan III-2020 dan akan terus meningkat di triwulan keempat," jelasnya.
Peningkatan ini terlihat dari aktivitas impor bahan baku dan barang modal yang mengalami peningkatan di September 2020. Selain itu, neraca perdagangan juga mengalami surplus di triwulan ketiga 2020.
"Aktivitas industri ini terlihat dari meningkatnya impor bahan baku dan barang modal di September 2020. Neraca perdagangan juga mengalami surplus di triwulan ketiga 2020. Ini juga mendukung ketahanan di sektor eksternal," jelasnya. ( Baca juga:Jejak Digital Ungkap Pemenggal Guru Prancis Menentang Arab Saudi )
Menurut Airlangga, mulai pulihnya perekonomian Indonesia juga dikarenakan penerapan program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah pada kuartal II-2020. Seperti misalnya bantuan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), dunia usaha, dan juga bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.
"Sentimen positif juga datang dari perekonomian Indonesia yang tertekan di triwulan kedua mulai memasuki tahap pemulihan. Penerapan program pemulihan ekonomi nasional menimbulkan sinyal positif sejumlah indikaotr ekonomi sejak Juli 2020," jelasnya.
Hal ini menjadi tanda-tanda yang bagus bagi perekonomian di tengah situasi pandemi Covid-19 . Mengingat, pada kuartal II-2020 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -5,32% secara tahunan (year on year/yoy). ( Baca juga:Tekanan Ekonomi Global Mulai Reda, Sri Mulyani: Risiko Tetap Sama )
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perbaikan kinerja dunia usaha ini sejalan dengan kapasitas produksi terpakai atau utilisasi industri dan penggunaannya yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini diperkirakan akan terus terjadi dengan triwulan keempat.
"Survei perbaikan dunia usaha menunjukan adanya perbaikan kinerja kegiatan di triwulan ketiga, sejalan dengan ini kapasitas produksi terpakai atau utilisasi industri, penggunaan tenaga kerja dunia usaha akan terus mengalami peningkatan. Kami optimistis kinerja dunia usaha akan teurs mengalami peningkatan sampai dengan triwulan keempat 2020," ujarnya dalam acara Opening Ceremony Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020 secara virtual, Senin (19/10/2020).
Selain itu, lanjut Airlangga, industri pengolahan menunjukkan perbaikan juga pada triwulan III-2020. Hal ini berdampak positif karena industri pengolahan merupakan kontributor terhadap perekonomian Indonesia.
"Industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB menunjukan perbaikan di triwulan ketiga 2020. PMI dari BI kinerja dari industri pengolahan berada pada level 44,91 di triwulan III-2020 dan akan terus meningkat di triwulan keempat," jelasnya.
Peningkatan ini terlihat dari aktivitas impor bahan baku dan barang modal yang mengalami peningkatan di September 2020. Selain itu, neraca perdagangan juga mengalami surplus di triwulan ketiga 2020.
"Aktivitas industri ini terlihat dari meningkatnya impor bahan baku dan barang modal di September 2020. Neraca perdagangan juga mengalami surplus di triwulan ketiga 2020. Ini juga mendukung ketahanan di sektor eksternal," jelasnya. ( Baca juga:Jejak Digital Ungkap Pemenggal Guru Prancis Menentang Arab Saudi )
Menurut Airlangga, mulai pulihnya perekonomian Indonesia juga dikarenakan penerapan program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah pada kuartal II-2020. Seperti misalnya bantuan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), dunia usaha, dan juga bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.
"Sentimen positif juga datang dari perekonomian Indonesia yang tertekan di triwulan kedua mulai memasuki tahap pemulihan. Penerapan program pemulihan ekonomi nasional menimbulkan sinyal positif sejumlah indikaotr ekonomi sejak Juli 2020," jelasnya.
(uka)