Holding BUMN Catatan Positif Satu Tahun Jokowi-Amin, Ada Tangan Dingin Erick

Selasa, 20 Oktober 2020 - 08:05 WIB
loading...
A A A
Menteri Erick juga sudah memfasilitasi penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) sebagai awal dari proses merger tiga bank syariah BUMN, yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. Merger 3 bank syariah pelat merah itu setara dengan bank kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan modal inti antara Rp5 triliun hingga Rp30 triliun.

Meski Erick mengawali masa jabatannya dengan merampingkan sejumlah perseroan negara, bukan berarti dia tidak terlepas dari catatan yang dinilai menjadi pekerjaan rumah baginya. Eko mengutarakan, Holding BUMN belum mampu memberikan kontribusi laba bagi negara, terutama dibandingkan dengan aset BUMN yang sangat besar.

Eko menyebut, dari 6 holding BUMN yang berhasil direstrukturisasi membuat aset perusahaan semakin bertambah namun, bila aset tersebut dibandingkan dengan kontribusi laba bagi negara, maka kinerjanya belum signifikan dibanding sebelum holding. Ini menggambarkan optimalisasi manajemen perseroan harus terus diakselerasi.

"Nah, yang belum terlihat adalah output dan outcome-nya, yaitu holding BUMN-BUMN tersebut belum mampu memperbaiki kinerja keuangan melalui kontribusi laba yang belum meningkat, terutama jika dibandingkan dengan aset mereka yang besar," kata dia.

(Baca Juga: Ibu Rini Aja Butuh 5 Tahun, Era Erick Lebih Cepat Soal Subholding BUMN )

Sambung Eko menyarankan, perlu adanya optimalisasi kinerja BUMN dengan pengelolaan yang lebih efisien, serta fokus pada core business masing-masing BUMN

Dalam catatan MNC Media, Erick Thohir secara gamblang mengatakan, kontribusi BUMN terhadap perekonomian nasional secara konsisten mampu memberikan angka di atas 16 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak 2018.

Tapi, bila dibandingkan dengan negara lain, kontribusi 16% masih terbilang kecil karena BUMN mampu mengumpulkan aset sebesar USD573 miliar. Sebagai perbandingan, pada tahun yang sama aset Superholding Temasek Singapura sebesar USD227 miliar. Kontribusi Temasek terhadap PDB Singapura mencapai 21,6%.

(Baca Juga: Kementerian BUMN Ingin Gabungkan 6 BUMN dalam Holding Manufaktur )

Hal serupa juga dilakukan BUMN China, di mana kontribusi perusahaan plat merahnya mampu memberikan keuntungan finansial terhadap PDB negara setempat hingga mencapai 58,4% dari total aset sebesar USD10,400 miliar. Sementara itu, Superholding Malaysia masih tertinggal dengan Indonesia. Di mana, pada tahun yang sama kontribusi Khazana sebesar 1,4 miliar dari jumlah asetnya 33 miliar dolar AS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1241 seconds (0.1#10.140)