Dorong Daya Saing Digital, Tenaga Terampil Data Analytics Kian Dibutuhkan

Rabu, 21 Oktober 2020 - 18:41 WIB
loading...
Dorong Daya Saing Digital,...
Untuk mendongkrak daya saing digital Indonesia, talenta-talenta digital yang terampil data analytics harus terus dipersiapkan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pandemi telah mengubah cara hidup masyarakat sehingga adopsi teknologi digital semakin tak terelakkan. Penggunaan aplikasi online untuk belajar, bekerja, konsultasi kesehatan, dan ritel pada masa ini naik pesat.

Namun, IMD World Digital Competitiveness Ranking 2020 yang dirilis awal Oktober lalu menunjukkan daya saing digital Indonesia masih di peringkat 56 dari 63 negara yang disurvei. Peringkat itu masih sama dibandingkan tahun lalu yang menandakan peringkat itu masih di bawah beberapa negara tetangga.

Peringkat Indonesia memang naik pada faktor future readiness (kesiapan di masa depan), tetapi terjadi penurunan di faktor teknologi dan knowledge, dimana jika dibedah dalam faktor knowledge ada sub-sektor talent dan sub-sektor training & education yang menurun.

"Jadi sudah tepat Presiden Joko Widodo pada 3 Agustus lalu memberikan arahan perihal pentingnya percepatan transformasi digital dengan lima langkah, salah satunya persiapan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) talenta digital," ungkap CEO Data Academy Luthfy Ardiansyah dalam keterangan tertulis, Rabu (21/10/2020).

(Baca Juga: Daya Saing Digital Indonesia Tahun 2019 Rangking 8 Terbawah)

Dia menyatakan data science dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah merambah setiap bidang industri. Keduanya memainkan peran penting dalam mengubah data menjadi aset sebagai bagian dari pencapaian transformasi digital. Talenta yang menguasai area data science dam AI menjadi sangat dibutuhkan di dunia maupun Indonesia.

“Transformasi digital sejatinya melibatkan tiga aspek yakni teknologi, data dan manusia. Aspek manusia berupa budaya digital dan talenta digital yang mesti disiapkan, dimana budaya dan talenta data analytics menjadi bagian pentingnya. Hal ini menyangkut kesiapan keterampilan (hard skill) maupun pola pikir (soft skill). Persiapan tenaga terampil di bidang ini kian mendesak," ungkap Lutfhfy.

Menurut Luthfy, menyiapkan talenta di area data science dan AI di perusahaan memerlukan adaptasi bukan hanya di area penguasaan teknologi, namun juga perlu perubahan pola pikir. Artinya semua informasi dan keputusan yang ada di perusahaan harus berdasarkan fakta dan analisa data, dengan dukungan teknologi data science dan AI.

Salah satu perusahaan yang serius berinvestasi dalam data analytics adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank Mandiri terus meningkatkan kompetensi pegawainya melalui berbagai training guna mendukung data-driven culture decision making. Tujuannya, setiap unit di Bank Mandiri memiliki talenta data analytics yang bisa melakukan self-service analytics guna menyelesaikan permasalahan bisnis masing-masing.

"Bank Mandiri bekerja sama dengan Data Academy mengadakan program kursus data analytics secara massive untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan kompetensi pegawai mulai dari unit kerja di kantor cabang hingga kantor pusat," ujar Vice President EDM Group Bank Mandiri Grace Winnee Malia Sitompul.

Sementara itu Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (FST UIN) Syarief Hidayatullah Lily Surayya Ekaputri menyatakan, saat ini pengetahuan tentang data science semakin berkembang dan diminati banyak stakeholders. Bekerja sama dengan Data Academy di tahun kedua ini, pelatihan sertifikasi internasional data science menjadi pilihan bagi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika (TI) dan Sistem Informasi (SI). Hal ini sangat dibutuhkan agar mahasiswa bisa berkompetisi di era industri 4.0.

(Baca Juga: 5 Pergeseran Besar Perilaku Konsumen di Era Digital)

"Mengingat pentingnya data science saat ini, kami menganggap penting untuk mengikutsertakan mahasiswa non-IT background dalam pelatihan sertifikasi data science berikutnya guna memberikan kompetensi tambahan bagi semua lulusan FST UIN Syarif Hidayatullah," kata Lily.

Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Ririn Ikana Desantri menyatakan, sinergi antara universitas dan industri sangat dibutuhkan agar tercipta keselarasan antara kurikulum dengan kebutuhan dunia industri.

"Kehadiran Data Academy sangat dibutuhkan oleh universitas sebagai partner dalam pengembangan kurikulum terutama kurikulum yang berbasis data science sekaligus menjadi jembatan bagi universitas yang membutuhkan standarisasi dari industri," ujarnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Cara PLN Icon Plus Menghadirkan...
Cara PLN Icon Plus Menghadirkan Revolusi Digital dalam Pendidikan
Pusat Data Senilai Rp4,8...
Pusat Data Senilai Rp4,8 T Mulai Pembangunan di Jantung Bisnis Jakarta
DMMX Grup Hadirkan Layar...
DMMX Grup Hadirkan Layar Lebar LED Digital di Multipurpose Hall D'Marquee Singapura
Mengukur Peran Transformasi...
Mengukur Peran Transformasi Digital dalam Mengejar Pertumbuhan Ekonomi 8%
Genjot Bisnis lewat...
Genjot Bisnis lewat Open Source, Equnix Dorong Ekosistem Teknologi Mandiri
Pentingnya Komunikasi...
Pentingnya Komunikasi Strategis Tingkatkan Pemasaran di Era Digital
Solusi Digital PLN Icon...
Solusi Digital PLN Icon Plus Berbuah 2 Penghargaan Bergengsi
ITC Leadership Conclave...
ITC Leadership Conclave 2024, Siapkan Pemimpin Mampu Bersaing di Era Global
Konferensi HR Tahunan...
Konferensi HR Tahunan ke-14 Tampilkan Strategi Berbasis Data untuk Masa Depan
Rekomendasi
Jurang Finansial di...
Jurang Finansial di Balik Gemerlap UFC 314: Siapa Kaya, Siapa Merana?
Luncurkan Logo Baru,...
Luncurkan Logo Baru, MNC University Terus Berinovasi demi Masa Depan Bangsa
Pemkot Depok Larang...
Pemkot Depok Larang Siswa Bawa Kendaraan Bermotor ke Sekolah
Berita Terkini
Kabar Terbaru Nasib...
Kabar Terbaru Nasib Korban PHK Sritex, Ini Kata Menaker
3 jam yang lalu
Anwar Ibrahim: Malaysia...
Anwar Ibrahim: Malaysia Berdiri Bersama China di Tengah Ancaman Tarif AS
4 jam yang lalu
Rokok Ilegal Bukan Persoalan...
Rokok Ilegal Bukan Persoalan Sepele, Potensi Kerugian Negara hingga Rp97 Triliun
5 jam yang lalu
Populix Raih Pendanaan...
Populix Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp72 Miliar
5 jam yang lalu
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
5 jam yang lalu
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
7 jam yang lalu
Infografis
Percepatan Teknologi...
Percepatan Teknologi Digital Dorong Transformasi Media Sosial
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved