Berapa Lama RI Terjebak Resesi? Ini Ramalan Airlangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan resesi yang terjadi di Indonesia tidak akan lama. Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali minus di kuartal III-2020 sehingga masuk jurang resesi.
"Indonesia memang dibandingkan dengan negara lain kontraksinya minus 5,3% di kuartal II dan sebentar lagi akan ada result daripada kuartal III. Di sini berbagai lembaga melihat kita tetap minus tetapi diharapkan kuartal IV kita masuk bisa minus 1 sampai positif 0,4%," kata Airlangga dalam video virtual, Rabu (21/10/2020).
Dia melanjutkan walaupun DKI Jakarta masih melakukan Pembatasan Sosial Berskla Besar (PSBB) tidak akan memberikan efek negatif pada Indonesia. Lantaran perkantoran masih bisa bekerja dengan networking dan PSSB yanh di DKI Jakarta tidak seketat pertama.
"Kalau kita lihat karyawan masih bisa bekerja walau masih ada PSBB karena ada networking. Apalagi kalau kita liha/ berbagai lembaga sudah melihat bahwa kita positif sekitar 5%, 4,5% sampai 5%," katanya.
Menurut dia pemulihan ekonomi Indonesia 2021 dinilai semakin nyata jika keberadaan vaksin sudah bisa disuntikkan ke masyarakat. "Tentu kita berharap di 2021 ini dimulai pemulihan ekonomi terutama apabila kita bisa mendapatkan akses vaksin yang memang sudah direncanakan," tandasnya.
"Indonesia memang dibandingkan dengan negara lain kontraksinya minus 5,3% di kuartal II dan sebentar lagi akan ada result daripada kuartal III. Di sini berbagai lembaga melihat kita tetap minus tetapi diharapkan kuartal IV kita masuk bisa minus 1 sampai positif 0,4%," kata Airlangga dalam video virtual, Rabu (21/10/2020).
Dia melanjutkan walaupun DKI Jakarta masih melakukan Pembatasan Sosial Berskla Besar (PSBB) tidak akan memberikan efek negatif pada Indonesia. Lantaran perkantoran masih bisa bekerja dengan networking dan PSSB yanh di DKI Jakarta tidak seketat pertama.
"Kalau kita lihat karyawan masih bisa bekerja walau masih ada PSBB karena ada networking. Apalagi kalau kita liha/ berbagai lembaga sudah melihat bahwa kita positif sekitar 5%, 4,5% sampai 5%," katanya.
Menurut dia pemulihan ekonomi Indonesia 2021 dinilai semakin nyata jika keberadaan vaksin sudah bisa disuntikkan ke masyarakat. "Tentu kita berharap di 2021 ini dimulai pemulihan ekonomi terutama apabila kita bisa mendapatkan akses vaksin yang memang sudah direncanakan," tandasnya.
(nng)