Di Tengah Pandemi, Kinerja Industri Jasa Keuangan Sulsel Masih Positif
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Perkembangan industri jasa keuangan (IJK) Sulawesi Selatan hingga bulan September 2020 masih menunjukkan kinerja yang positif meski di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Nurdin Subandi, saat memberikan sambutan pada acara puncak peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020 yang berlangsung di The Rinra, Senin (26/10/2020).
Subandi menjelaskan, tercatat aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi bulan September 2020 tumbuh 0,36% year on year (yoy) dengan nilai Rp153,31 triliun.
Capaian tersebut, kata dia, ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup tinggi yaitu 8,77% dengan nilai Rp108,27 triliun. Sedangkan kredit perbankan masih terkoreksi Rp122,35 triliun. Penyaluran kredit perbankan tersebut menyasar UMKM dengan pangsa yang tinggi yaitu 34,27% dari total kredit.
Sementara penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Sulsel terus meningkat. Hingga bulan September 2020, penyaluran KUR telah mencapai Rp6,69 triliun dan disalurkan kepada lebih dari 204ribu debitur.
Sejalan dengan itu, kinerja intermediasi perbankan Sulawesi Selatan di tengah pandemi tetap baik, tercermin dari LDR sebesar 112,16% dan tingkat kredit bermasalah (NPL) 2, 67% berada di level aman yang ditopang oleh kebijakan restrukturisasi.
Baca Juga: OJK, Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar," papar Subandi.
Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Nurdin Subandi, saat memberikan sambutan pada acara puncak peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020 yang berlangsung di The Rinra, Senin (26/10/2020).
Subandi menjelaskan, tercatat aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi bulan September 2020 tumbuh 0,36% year on year (yoy) dengan nilai Rp153,31 triliun.
Capaian tersebut, kata dia, ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup tinggi yaitu 8,77% dengan nilai Rp108,27 triliun. Sedangkan kredit perbankan masih terkoreksi Rp122,35 triliun. Penyaluran kredit perbankan tersebut menyasar UMKM dengan pangsa yang tinggi yaitu 34,27% dari total kredit.
Sementara penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Sulsel terus meningkat. Hingga bulan September 2020, penyaluran KUR telah mencapai Rp6,69 triliun dan disalurkan kepada lebih dari 204ribu debitur.
Sejalan dengan itu, kinerja intermediasi perbankan Sulawesi Selatan di tengah pandemi tetap baik, tercermin dari LDR sebesar 112,16% dan tingkat kredit bermasalah (NPL) 2, 67% berada di level aman yang ditopang oleh kebijakan restrukturisasi.
Baca Juga: OJK, Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar," papar Subandi.
(agn)