Menko Airlangga: Pintu Masuk Vaksin Covid-19 Ada di Badan POM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pun menegaskan, bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menjadi pintu masuk vaksin Covid-19 untuk Indonesia. Pemerintah menegaskan, bahwa pengadaan vaksin Covid-19 harus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Terutama harus sesuai dengan koridor ilmiah, kaidah ilmu pengetahuan, data science, serta standar kesehatannya. “Jadi, vaksin itu pintunya ada di Badan POM, FDA-nya Indonesia. Dan dengan demikian tentu prosedur daripada clinical trial harus dipenuhi,” katanya di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (27/10/2020).
(Baca Juga: Luhut Sebut Vaksinasi Covid-19 Bakal Molor dari November, Apa Pasal? )
Airlangga juga mengatakan, bahwa clinical trial vaksin Covid-19 di Bandung akan dievaluasi pada minggu pertama bulan Desember 2020. “Dan kemarin disampaikan bahwa clinical trial kita yang di Bandung, intern report awal minggu pertama Desember itu hasilnya bisa dievaluasi," paparnya.
Sementara itu, Airlangga mengungkapkan pengadaan vaksin dari luar negeri yang sudah dilakukan clinical trial diharapkan masuk pada bulan Desember. “Dan tentunya yang kedua dalam hal pengadaan vaksin jadi, yang sudah dilakukan juga clinical trial di negara lain itu diharapkan sudah bisa masuk juga di bulan Desember,” ungkap Airlangga.
Ditegaskan juga olehnya bahwa prosedur emergency use authorization akan tetap dipatuhi. “Nah dengan prosedur yang dipatuhi untuk emergency use authorization, maka tentu diharapkan BPOM bisa melakukan evaluasi. Karena Badan POM juga akan dapatkan laporan dari clinical trial yang dilakukan di negara lain, termasuk di Brazil,” lanjutnya.
(Baca Juga: Airlangga Sebut Proses Vaksinasi Akan Memakan Waktu )
Dalam rangka proses clinical trial, Airlangga mengatakan bahwa BPOM telah mengirimkan tim ke beberapa negara pembuat vaksin Covid-19. Dan Badan POM juga akan melakukan kunjungan, sebagian kemarin ke Cina sudah mengirim tim.
“Kemudian juga G42 (Uni Emirat Arab) dan juga berangkat kemarin ke UK (United Kingdom). Jadi beberapa lokasi produksi juga dilihat. Sehingga cara pembuatan obat yang baik kemudian protokol daripada clinical trial, sehingga tentu utamanya adalah untuk keselamatan, aman dan efektif,” jelas Airlangga.
Dengan begitu, kata Airlangga jika persyaratan terpenuhi maka baru bisa dilaksanakan imunisasi vaksin Covid-19. “Jadi kalau seluruh persyaratan itu terpenuhi seperti yang disampaikan oleh bapak Presiden baru kita bisa lakukan imunisasi dengan perencanaan yang matang,” tegasnya.
Terutama harus sesuai dengan koridor ilmiah, kaidah ilmu pengetahuan, data science, serta standar kesehatannya. “Jadi, vaksin itu pintunya ada di Badan POM, FDA-nya Indonesia. Dan dengan demikian tentu prosedur daripada clinical trial harus dipenuhi,” katanya di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (27/10/2020).
(Baca Juga: Luhut Sebut Vaksinasi Covid-19 Bakal Molor dari November, Apa Pasal? )
Airlangga juga mengatakan, bahwa clinical trial vaksin Covid-19 di Bandung akan dievaluasi pada minggu pertama bulan Desember 2020. “Dan kemarin disampaikan bahwa clinical trial kita yang di Bandung, intern report awal minggu pertama Desember itu hasilnya bisa dievaluasi," paparnya.
Sementara itu, Airlangga mengungkapkan pengadaan vaksin dari luar negeri yang sudah dilakukan clinical trial diharapkan masuk pada bulan Desember. “Dan tentunya yang kedua dalam hal pengadaan vaksin jadi, yang sudah dilakukan juga clinical trial di negara lain itu diharapkan sudah bisa masuk juga di bulan Desember,” ungkap Airlangga.
Ditegaskan juga olehnya bahwa prosedur emergency use authorization akan tetap dipatuhi. “Nah dengan prosedur yang dipatuhi untuk emergency use authorization, maka tentu diharapkan BPOM bisa melakukan evaluasi. Karena Badan POM juga akan dapatkan laporan dari clinical trial yang dilakukan di negara lain, termasuk di Brazil,” lanjutnya.
(Baca Juga: Airlangga Sebut Proses Vaksinasi Akan Memakan Waktu )
Dalam rangka proses clinical trial, Airlangga mengatakan bahwa BPOM telah mengirimkan tim ke beberapa negara pembuat vaksin Covid-19. Dan Badan POM juga akan melakukan kunjungan, sebagian kemarin ke Cina sudah mengirim tim.
“Kemudian juga G42 (Uni Emirat Arab) dan juga berangkat kemarin ke UK (United Kingdom). Jadi beberapa lokasi produksi juga dilihat. Sehingga cara pembuatan obat yang baik kemudian protokol daripada clinical trial, sehingga tentu utamanya adalah untuk keselamatan, aman dan efektif,” jelas Airlangga.
Dengan begitu, kata Airlangga jika persyaratan terpenuhi maka baru bisa dilaksanakan imunisasi vaksin Covid-19. “Jadi kalau seluruh persyaratan itu terpenuhi seperti yang disampaikan oleh bapak Presiden baru kita bisa lakukan imunisasi dengan perencanaan yang matang,” tegasnya.
(akr)