Mau Tajir dari Main Saham ala Buffet? Pisahkan Bisnis dengan Keinginan Menyumbang Partai

Rabu, 28 Oktober 2020 - 18:04 WIB
loading...
Mau Tajir dari Main Saham ala Buffet? Pisahkan Bisnis dengan Keinginan Menyumbang Partai
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Investasi menjadi salah satu instrumen yang bisa dijadikan sebagai sarana penghasil uang. Namun, ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan ketika seseorang mulai berinvestasi.

Salah satu produk investasi adalah saham. Nah salah satu trader yang diidolakan oleh seluruh pemain saham di dunia adalah Warren Buffet. Pasalnya, dari main saham dia sukses menggondol miliaran dolar atau triliunan rupiah.

Saat ini kekayaanCEO Berkshire Hathaway itu diperkirakan mencapai US$ 79,2 miliar atau setara Rp1.157 triliun (kurs Rp 14.613). Dengan jumlah kekayaaannya sebanyak itu, Buffet menempati posisi keenam sebagai orang paling berlimpah di dunia . ( Baca juga:5 Bintang Drakor, K-Pop, dan Anak Sultan yang Kaya dari Lahir )

Sebagaimana dilansir dari buku Warren Buffet: Sang Investor dan Inspirator Dunia karya Brayan Aksara, Rabu (28/10/2020), sang maestro itu memberikan sejumlah trik ketika bermain saham.

Buffet mengatakan bahwa jika berbicara soal bisnis, maka hal-hal besar atau tren-tren yang besar di luar bisnis tidaklah penting. Namun sebaliknya, hal-hal kecil yang terkait dengan bisnis sangatlah berarti. Jadi, untuk apa mengurusi hal-hal di luar bisnis meskipun merupakan hal yang besar, seperti politik, peristiwa sosial, dan lain sebagainya.

"Hal-hal tersebut sebaiknya dipisahkan dari persoalan bisnis. Misalnya keinginan untuk menyumbang pada partai politik atau berderma pada yang membutuhkan, sebaiknya tidak dijadikan sebagai jalan bisnis," kata Buffet.

Pendekatan konvensional pada permainan saham memang mengandalkan peristiwa-peristiwa makro. Data-data seperti tingkat pengangguran, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan peristiwa-peristiwa politik tampak sangat penting bagi para investor.

Akan tetapi, itu semua berada di luar persoalan bisnis. Artinya, Anda tidak perlu memusingkan hal tersebut untuk membuat keputusan dalam bisnis. Kecuali jika Anda menggunakan kendaraan politik untuk melancarkan bisnis Anda.

Buffet juga menyinggung soal kejujuran dalam berbisnis. Jika Anda tidak jujur, maka seperti saran Buffet, Anda tidak akan dilirik oleh investor.

Berinvestasi seperti halnya yang dilakukan oleh Buffet, Anda disarankan untuk mengabaikan peristiwa-peristiwa makro seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Mulailah fokus pada perusahaan yang sahamnya Anda pilih. ( Baca juga:Publik Qatar Boikot Produk Prancis: 'Ini Senjata Terkuat Kami' )

Buffet justru menganjurkan untuk memakai kacamata kuda. Memandang lurus tanpa bisa menengok kanan dan kiri.

"Lalu kita mengubah kebijakan gara-gara terdengar bisikan atau taksiran mengenai perekonomian. Hal tersebut memang berpengaruh, akan tetapi dalam jangka pendek. Sementara yang disarankan oleh Buffet sifatnya untuk jangka panjang. Barangkali akan ada yang menganggap kita bodoh jika tetap melakukannya. Namun kita bisa melihat hasilnya beberapa tahun kemudian. Setidaknya kita bisa melihat keputusa-keputusan sulit yang dikeluarkan oleh Buffet hingga membuatnya sukses. Kondisi sulit tersebut misalnya tergambar ketika Perang Dunia I," tandasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1551 seconds (0.1#10.140)