Kabar Gembira! AS Akhirnya Perpanjang Fasilitas GSP Indonesia
loading...
A
A
A
"Isu mengenai GSP ini selalu dibawakan oleh Indonesia dalam semua kesempatan pertemuan dengan AS. Dalam kunjungan Menlu AS 3 hari yang lalu ke Indonesia baik dalam pertemuan bilateral dengan saya dan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI isu GSP ini juga kita bahas bersama," ungkap Menlu Retno Marsudi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/11/2020).
(Baca Juga: Luhut Temui Bos Bank Ekspor-Impor AS, Pendanaan USD750 Juta Dikantongin)
Pemberian fasilitas GSP ini merupakan salah satu wujud konkrit kemitraan strategis kedua negara yang tidak hanya membawa manfaat positif bagi Indonesia namun juga menguntungkan bisnis AS. "Keputusan USTR ini tentunya kita sambut dengan baik dan mudahmudahan dapat terus kita manfaatkan untuk memperkuat perdagangan kita dengan AS. Perdagangan yang kuat antara Indonesia-AS diharapkan akan menjadi katalis bagi peningkatan investasi kedua negara," ujarnya.
AS merupakan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua setelah China, dengan total nilai perdagangan dua-arah mencapai
USD27 miliar pada tahun 2019. Ekspor Indonesia ke AS periode Jan-Agustus 2020 mencapai USD11,8 miliar meningkat hampir 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD11,6 miliar. Kenaikan ini terjadi di tengah situasi pandemi, dan saat impor AS dari seluruh dunia turun 13%.
"Ke depannya, kedua negara sepakat untuk mengupayakan pembahasan kemitraaan perdagangan RI–AS yang lebih komprehensif dan permanen," tambahnya.
(Baca Juga: Luhut Temui Bos Bank Ekspor-Impor AS, Pendanaan USD750 Juta Dikantongin)
Pemberian fasilitas GSP ini merupakan salah satu wujud konkrit kemitraan strategis kedua negara yang tidak hanya membawa manfaat positif bagi Indonesia namun juga menguntungkan bisnis AS. "Keputusan USTR ini tentunya kita sambut dengan baik dan mudahmudahan dapat terus kita manfaatkan untuk memperkuat perdagangan kita dengan AS. Perdagangan yang kuat antara Indonesia-AS diharapkan akan menjadi katalis bagi peningkatan investasi kedua negara," ujarnya.
AS merupakan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua setelah China, dengan total nilai perdagangan dua-arah mencapai
USD27 miliar pada tahun 2019. Ekspor Indonesia ke AS periode Jan-Agustus 2020 mencapai USD11,8 miliar meningkat hampir 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD11,6 miliar. Kenaikan ini terjadi di tengah situasi pandemi, dan saat impor AS dari seluruh dunia turun 13%.
"Ke depannya, kedua negara sepakat untuk mengupayakan pembahasan kemitraaan perdagangan RI–AS yang lebih komprehensif dan permanen," tambahnya.
(fai)