Pariwisata Masih Lesu Pengaruhi Laju Inflasi di Oktober
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis terjadi inflasi sebesar 0,07% pada Oktober 2020. Berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS menghimpun dari 90 kota di Indonesia, 66 diantaranya mengalami inflasi dan 24 kota terjadi deflasi.
Ekonom Indef, Bhima Yudhistira menilai, inflasi yang rendah khususnya di pulau Jawa lebih dipengaruhi oleh rendahnya belanja kelas menengah dan atas. Perilaku menahan belanja masih jadi faktor utama selama masa pandemi.
( )
"Sementara belum optimalnya sektor pariwisata seperti hotel dan restoran membuat permintaan bahan-bahan makanan, jasa transportasi cenderung rendah," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Biasanya libur panjang membuat inflasi naik, tapi Oktober lalu arus wisatawan lokal masih sedikit. Adapun untuk wisatawan mancanegara (wisman) menurut catatan BPS jumlahnya per September 2020 mencapai 153.500 orang atau anjlok 88,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bahkan, wisman ke Indonesia pada September 2020 juga turun 5,94 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. "Ini juga kontributor dari rendahnya inflasi dan sektor pariwisata memang masih terdampak pandemi," ungkap dia.
Sementara di daerah yang inflasinya lebih tinggi bisa dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mulai masuk musim hujan. Ada kekhawatiran La Nina menurunkan tingkat produksi pangan. "Itu perlu diwaspadai," ungkap Bhima.
Ekonom Indef, Bhima Yudhistira menilai, inflasi yang rendah khususnya di pulau Jawa lebih dipengaruhi oleh rendahnya belanja kelas menengah dan atas. Perilaku menahan belanja masih jadi faktor utama selama masa pandemi.
( )
"Sementara belum optimalnya sektor pariwisata seperti hotel dan restoran membuat permintaan bahan-bahan makanan, jasa transportasi cenderung rendah," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Biasanya libur panjang membuat inflasi naik, tapi Oktober lalu arus wisatawan lokal masih sedikit. Adapun untuk wisatawan mancanegara (wisman) menurut catatan BPS jumlahnya per September 2020 mencapai 153.500 orang atau anjlok 88,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bahkan, wisman ke Indonesia pada September 2020 juga turun 5,94 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. "Ini juga kontributor dari rendahnya inflasi dan sektor pariwisata memang masih terdampak pandemi," ungkap dia.
Sementara di daerah yang inflasinya lebih tinggi bisa dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mulai masuk musim hujan. Ada kekhawatiran La Nina menurunkan tingkat produksi pangan. "Itu perlu diwaspadai," ungkap Bhima.
(ind)