Ekonomi AS Positif, Kabar Baik untuk Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum mereda, sejumlah negara melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 dengan hasil positif. Yang teranyar adalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diumumkan meroket hingga 33,1% pada periode Juli-September 2020.
(Baca Juga: Ekonomi Tahun Depan Diproyeksi Tumbuh 5,5% )
Ini tentu menjadi kabar baik bagi perekonomian Indonesia . Ekonom Indef Bhima Yudistira mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi AS yang positif bisa membuat pemulihan ekonomi Indonesia semakin cepat.
"Dengan pertumbuhan ekonomi AS yang membaik di bandingkan kuartal II ini akan mendorong sisi permintaan di Amerika Serikat meningkat kalau permintaan meningkat itu kesempatan kinerja ekspor lebih baik," kata Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Menurutnya, penetrasi hubungan ke Amerika serikat akan membuat produksi ekspor Indonesia akan moncer. Hal ini akan membantu ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif.
"Ini baik produk konsumen atau good consumer dan produk berkaitan pakaian jadi dan alas kaki. Ini bisa menggairahkan ekonomi Indonesia," bebernya.
(Baca Juga: Airlangga Sebut Ekonomi RI Lebih Tangguh dari China )
Secara teori AS sudah berhasil mengakhiri resesi yang terjadi selama dua kuartal, yakni kuartal I dan II/2020. Mereka kini menatap prospek ke depan yang diharapkan kembali membaik kendati akibat pandemi Covid-19 jumlah orang terpapar korona di negara itu mencapai 9,4 juta orang dengan angka kematian 236.000 orang lebih.
(Baca Juga: Ekonomi Tahun Depan Diproyeksi Tumbuh 5,5% )
Ini tentu menjadi kabar baik bagi perekonomian Indonesia . Ekonom Indef Bhima Yudistira mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi AS yang positif bisa membuat pemulihan ekonomi Indonesia semakin cepat.
"Dengan pertumbuhan ekonomi AS yang membaik di bandingkan kuartal II ini akan mendorong sisi permintaan di Amerika Serikat meningkat kalau permintaan meningkat itu kesempatan kinerja ekspor lebih baik," kata Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Menurutnya, penetrasi hubungan ke Amerika serikat akan membuat produksi ekspor Indonesia akan moncer. Hal ini akan membantu ekonomi Indonesia bisa tumbuh positif.
"Ini baik produk konsumen atau good consumer dan produk berkaitan pakaian jadi dan alas kaki. Ini bisa menggairahkan ekonomi Indonesia," bebernya.
(Baca Juga: Airlangga Sebut Ekonomi RI Lebih Tangguh dari China )
Secara teori AS sudah berhasil mengakhiri resesi yang terjadi selama dua kuartal, yakni kuartal I dan II/2020. Mereka kini menatap prospek ke depan yang diharapkan kembali membaik kendati akibat pandemi Covid-19 jumlah orang terpapar korona di negara itu mencapai 9,4 juta orang dengan angka kematian 236.000 orang lebih.
(akr)