5,6 Juta Orang Sudah Terima SK Kartu Prakerja

Selasa, 03 November 2020 - 12:57 WIB
loading...
5,6 Juta Orang Sudah...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, per 30 Oktober 2020 dihitung dari Batch 1-10, sebanyak 40 juta orang telah mendaftar di situs Kartu Prakerja. Sebanyak 47% diantaranya adalah perempuan.

Selanjutnya, yang berhasil lolos verifikasi e-mail sebanyak 26 juta orang, lolos verifikasi NIK dan KK menjadi 20 juta orang, dan lolos verifikasi nomor HP sebanyak 18 juta orang.

"Dari jumlah tersebut, akhirnya yang menerima SK Kartu Prakerja secara total adalah sebanyak 5,6 juta orang. Kartu Prakerja melayani 514 kabupaten/kota secara digital," ujar Denni dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

( )

Sebanyak 5,2 juta penerima telah membeli pelatihan. Lalu, sebanyak 4,94 juta penerima telah menyelesaikan minimal 1 pelatihan. "Yang telah menerima insentif sebanyak 4,9 juta, dengan total insentif tersalurkan Rp5,7 triliun," tambah Denni.

Untuk batch 10 September lalu, yang mendaftar sebanyak 6,7 juta orang, yang kemudian tersaring sedemikian rupa sehingga yang diterima sebanyak 116.261 orang.

"Memang jauh lebih banyak yang mendaftar, tetapi kuota penerima kan terbatas. Selain itu, data penerima tahun ini kami pastikan tidak akan sama dengan data penerima tahun depan," tegas Denni.

Berdasarkan survei evaluasi terhadap 2,4 juta penerima Kartu Prakerja per 31 Oktober 2020, sebanyak 88% penerima berstatus tidak bekerja. 71% diantaranya berada pada kelompok usia produktif 18-35 tahun.

"81% dari mereka berpendidikan SMA ke atas, 71% diantaranya pekerja informal dengan rata-rata pendapatan Rp1,3 juta per bulannya," terangnya.

Denni mengatakan, 30% penerima dari yang status awalnya menganggur, berhasil menjadi karyawan, wirausaha, atau pekerja mandiri. 91% penerima juga melampirkan sertifikat Prakerja untuk mendaftar pekerjaan.

"Di Prakerja sendiri, terdapat 1.534 pelatihan aktif, dengan 147 jumlah lembaga pelatihan, dan 7 platform digital dengan rating rata-rata 4.9 dari 5.0. Harga kursus rata-rata juga sebesar Rp371 ribu," ungkapnya.

( )

Dari banyaknya pelatihan yang ditawarkan, terdapat 7 bidang yang paling diminati, antara lain di sektor gaya hidup, manajemen, marketing, keuangan, makanan dan minuman, bahasa asing, dan teknologi informasi.

"Para penerima juga memanfaatkan insentifnya secara bijak, 96% memanfaatkan untuk membeli bahan pangan, 75% untuk listrik, 63% untuk modal usaha, 65% bensin, dan 63% pulsa dan paket internet," pungkas Denni.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0901 seconds (0.1#10.140)