Akibat Daya Beli Lemah, Inflasi Akhir Tahun Jeblok

Kamis, 05 November 2020 - 04:00 WIB
loading...
Akibat Daya Beli Lemah, Inflasi Akhir Tahun Jeblok
Smpai akhir tahun daya beli diprediksi masih lemah. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - BNI Sekuritas memproyeksikan laju inflasi tahun 2020 dalam kisaran 1,3% - 1,6%. Hal ini disebabkan daya beli masyarakat secara umum menurun, dan membuat produsen enggan untuk menaikkan harga jual produknya. "Karena pelaku usaha khawatir volume penjualan akan semakin menurun. Hal inilah yang membuat kenaikan harga-harga atau laju inflasi selama pandemi ini relatif rendah," ujar Chief Economist BNI Sekuritas Damhuri Nasution.

Menurutnya secara keseluruhan kegiatan produksi dan konsumsi barang dan jasa menurun tajam. Dampaknya banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, sehingga penghasilan mereka pun menurun tajam. Salah satu upaya untuk mengantisipasi kelesuan ekonomi adalah dengan mengupayakan agar sektor-sektor usaha tetap beroperasi. Khususnya untuk usaha yang padat karya. Sehingga pekerja yang terdampak pandemi ini bisa bekerja kembali dan memperoleh penghasilan yang memadai. "Dengan demikian daya beli konsumen akan kembali meningkat," terangnya.



Sementara itu pengamat ekonomi dari Indef Bhima Yudhistira mengatakan inflasi yang rendah menjadi indikasi adanya pelemahan pada sisi permintaan yaitu masyarakat. "Jika dirinci per kategori konsumen, maka kelas menengah atas cenderung menahan belanja dan mengalihkan uang ke simpanan perbankan," ujar Bhima hari ini.

Sementara itu segmen 40% kelompok pengeluaran terbawah mengalami penurunan pendapatan yang berakibat pada anjloknya daya beli. "Bila tingkat inflasi rendah terus terjadi ujungnya ikut merugikan pelaku usaha. Karena harga jual tidak naik signifikan sementara biaya produksi terus membebani selama masa pandemi," jelasnya.



Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi yang akhirnya terjadi pada bulan Oktober 2020. Hal ini berarti memutus rantai deflasi yang sebelumnya terjadi selama tiga bulan berturut-turut sejak Juli tahun ini. Deflasi yang terjadi pada Juli sebesar 0,10%, lalu Agustus sebesar 0,05%, dan September sebesar 0,05%. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pada Oktober 2020 terjadi inflasi 0,07%. Dengan begitu, maka inflasi tahun kalender atau selama Januari-Oktober sebesar 0,95% dan inflasi tahunannya sebesar 1,44%.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)