5 Tantangan Ekonomi Hadang Biden Usai Terpilih Jadi Presiden AS

Minggu, 08 November 2020 - 09:12 WIB
loading...
A A A
Selama kampanye, Biden menyerukan untuk menghapuskan kebijakan pemotongan pajak yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump sejak 2017. Dirinya berjanji untuk menaikkan tarif pada perusahaan dari 21 persen menjadi 28 persen, dan beberapa perubahan aturan pajak lainnya.

Diperkirakan, rencana Biden tersebut dapat menghasilkan lebih dari USD3 triliun selama dekade berikutnya. Jumlah yang cukup besar di tengah membengkaknya utang nasional AS karena pandemi.

Namun, setiap upaya untuk menaikkan tarif akan ditentang oleh Partai Republik dan kelompok bisnis, yang mengatakan pajak yang lebih tinggi akan merugikan ekonomi.

3. Bisakah Biden meyakinkan AS untuk bertindak terkait perubahan iklim?

Biden menjanjikan proposal besar terkait perubahan iklim yang dibuat dengan bantuan dari beberapa mantan pengkritiknya, yang disebut-sebut sebagai rencana paling ambisius yang pernah diajukan oleh seorang calon presiden AS.

Dalam tawarannya, Biden mewacanakan investasi hingga 400 miliar dolar AS dalam penelitian energi terbarukan, memperketat peraturan polusi mobil, menindak pencemaran oleh perusahaan, membangun 500.000 stasiun pengisian kendaraan listrik dan menghilangkan polusi karbon dari pembangkit listrik pada 2035.

Partai Republik menentang hal itu, dan memperingatkan rencana tersebut dapat membunuh ekonomi AS. Wacana Biden akan bertolak belakang dengan langkah kepemimpinan Trump, di mana Gedung Putih telah memutuskan membuka lebih banyak lahan publik untuk pengeboran minyak melalui berbagai peraturan energi.

4. Apakah Biden akan mengakhiri perang dagang?

Kebijakan perdagangan agresif oleh Presiden Donald Trump, seperti menyerang sekutu, mengkritik organisasi internasional, dan menerapkan pajak perbatasan baru pada impor dari banyak negara telah menjadi kebijakan ekonominya yang paling khas.

Beberapa analis menilai akan ada sedikit perbedaan yang akan dilakukan Biden. Seperti ketegangan dengan China, Biden berencana akan bertindak agresif dengan caranya sendiri, meskipun sebagian memperkirakan dia bisa saja menghapus tarif yang dikenakan Trump pada barang-barang China. Namun, China sendiri tidak berharap banyak akan hal itu, siapa pun pemenangnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2699 seconds (0.1#10.140)