7 Pahlawan Nasional yang Fotonya Diabadikan di Uang Rupiah

Minggu, 08 November 2020 - 15:40 WIB
loading...
A A A
4. Uang Nominal Rp10.000

Di mata uang ini terdapat tokoh Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua, yaitu Frans Kaisiepo. Tokoh yang pernah menjabat sebagai Gubernur Irian Barat ini pernah terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Dia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti tempat yang panas.

Pada 31 Agustus 1945, ketika Papua masih diduduki Belanda, Frans termasuk salah satu orang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan Merah Putih dan menyayikan lagu “Indonesia Raya di Papua. Frans juga pernah mendapat hukuman penjara lima tahun karena frans memimpin pemberontakan melawan Belanda di Biak.

Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak. Selain itu namanya juga di abadikan di salah satu KRI yaitu KRI Frans Kaisiepo.

5. Uang nominal Rp5.000

Di mata uang ini terdapat sosok pahlawan nasional yaitu Idham Chalid. Idham adalah salah satu politisi Indonesia yang berpengaruh pada masanya.

Dia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR.

Idham diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia, bersama dengan enam tokoh lain berdasarkan Keppres Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011. Dia merupakan putera Banjar ketiga yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional setelah Pangeran Antasari dan Hasan Basry.

6. Uang nominal Rp2.000

Di mata uang ini terdapat sosok pahlawan nasional, Mohammad Husni Thamrin. Thamrin lahir di Weltevreden, Batavia (sekarang Jakarta), Hindia Belanda, pada 16 Februari 1894.

Ayahnya adalah seorang Belanda dengan ibu orang Betawi. Sejak kecil dia dirawat oleh pamannya dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga ia tidak menyandang nama Belanda.

Munculnya nama M.H. Thamrin sebagai tokoh pergerakan yang berkaliber nasional tidaklah mudah. Untuk mencapai tingkat itu ia memulai dari bawah, dari tingkat lokal. Dia memulai geraknya sebagai seorang tokoh (lokal) Betawi. Sejak muda dia telah memikirkan nasib masyarakat Betawi yang sehari-hari dilihatnya.

Sebagai anak wedana, dia tidaklah terpisah dari rakyat jelata, malah dia sangat dekat dengan mereka. Nama M.H. Thamrin juga diabadikan sebagai nama jalan di pusat Ibu Kota.

( )

7. Uang Nominal Rp1.000

Di mata uang ini terdapat sosok Tjoet Meutia sekaligus menjadi satu-satunya pahlawan wanita yang wajahnya muncul pada uang rupiah cetakan baru. Tjoet Meutia adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Dia ditetapkan menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964.

Awalnya Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.

Sebelum meninggal, Teuku Tjik Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nanggroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.

Tjoet Meutia kemudian menikah dengan Pang Nanggroe sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya di bawah pimpinan Teuku Muda Gantoe.

Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3021 seconds (0.1#10.140)