Peternakan Sapi RI Gak Maju-maju, Kadin Minta Pemerintah Tiru Brazil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pemerintah untuk serius mengembangkan potensi peternakan sapi dan holtikultura di Indonesia.
Wakil Ketua Kadin bidang Industri Makanan dan Industri Agrifarm Peternakan, Juan Permata Adoe mengatakan, peternakan sapi sangat strategis karena kebutuhan besar daging sapi dan susu sapi untuk masyarakat Indonesia.
Sedangkan holtikultura juga sangat menjanjikan karena industri makanan minuman yang sedang naik daun akan semakin membutuhkan pasokan bahan baku.
"Peternakan sapi ini potensial untuk peningkatan gizi masyarakat. Peternakan ayam sudah terbukti mampu memenuhi kebutuhan domestik. Pemerintah harus punya kebijakan hulu hingga hilir dan komitmen," ujar Juan dalam diskusi Persiapan JFSS 2020, Jakarta, Selasa (10/11/2020).
( )
Menurutnya ekosistem peternakan sapi di Indonesia sudah dibangun namun tetap membutuhkan dukungan pemerintah. Pelaku industri membutuhkan kebijakan yang konsisten khususnya untuk harga jual di pasar.
Dia menyebut negara Brazil bisa menjadi contoh kesuksesan kebijakan pemerintahan yang mendukung peternakan sapi hingga memasok ke berbagai negara.
"Kita tidak bisa berkembang kalau aturannya tidak konsisten. Ekosistem harus dijaga dengan supply chain yang benar. Contohnya di Brazil, peternak dibiayai pemerintah dan dijaga pertumbuhannya hingga jadi pemain dunia," terangnya.
( )
Sementara Ketua Komite Tetap Hortikultura Kadin Karen Tambayong mengatakan, pelaku holtikultura membutuhkan lahan pemerintah yang menganggur untuk digarap.
Petani holtikultura Indonesia umumnya tidak memiliki lahan yang luas untuk memenuhi kapasitas ekspor. Hal ini menurutnya yang masih menjadi masalah krusial dan butuh bantuan pemerintah.
"Petani holtikultura butuh akses lahan karena tidak ada yang luas untuk kapasitas ekspor. Sementara ada banyak lahan pemerintah yang tidak terpakai. Sebaiknya ada informasi seperti dari BPN sehingga bisa dimanfaatkan petani. Dari sisi benih dan teknologi di sini sudah mencukupi," tambah Karen.
( )
Sebagai informasi, Kadin Indonesia akan kembali mengadakan Jakarta Food Security Summit (JFSS) pada 18-19 November 2020. Penyelenggaraan JFSS ke-5 mengusung tema “Pemulihan Ekonomi Nasional Untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan dan Industri Pengolahan”. Kegiatan rutin dua tahunan ini bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional dan memenuhi sebagian kebutuhan pangan dunia.
Lihat Juga: Daftar Lengkap Pengurus Kadin 2024-2029! Ada Mantan Ketua, Artis, Pengusaha hingga Tokoh Politik
Wakil Ketua Kadin bidang Industri Makanan dan Industri Agrifarm Peternakan, Juan Permata Adoe mengatakan, peternakan sapi sangat strategis karena kebutuhan besar daging sapi dan susu sapi untuk masyarakat Indonesia.
Sedangkan holtikultura juga sangat menjanjikan karena industri makanan minuman yang sedang naik daun akan semakin membutuhkan pasokan bahan baku.
"Peternakan sapi ini potensial untuk peningkatan gizi masyarakat. Peternakan ayam sudah terbukti mampu memenuhi kebutuhan domestik. Pemerintah harus punya kebijakan hulu hingga hilir dan komitmen," ujar Juan dalam diskusi Persiapan JFSS 2020, Jakarta, Selasa (10/11/2020).
( )
Menurutnya ekosistem peternakan sapi di Indonesia sudah dibangun namun tetap membutuhkan dukungan pemerintah. Pelaku industri membutuhkan kebijakan yang konsisten khususnya untuk harga jual di pasar.
Dia menyebut negara Brazil bisa menjadi contoh kesuksesan kebijakan pemerintahan yang mendukung peternakan sapi hingga memasok ke berbagai negara.
"Kita tidak bisa berkembang kalau aturannya tidak konsisten. Ekosistem harus dijaga dengan supply chain yang benar. Contohnya di Brazil, peternak dibiayai pemerintah dan dijaga pertumbuhannya hingga jadi pemain dunia," terangnya.
( )
Sementara Ketua Komite Tetap Hortikultura Kadin Karen Tambayong mengatakan, pelaku holtikultura membutuhkan lahan pemerintah yang menganggur untuk digarap.
Petani holtikultura Indonesia umumnya tidak memiliki lahan yang luas untuk memenuhi kapasitas ekspor. Hal ini menurutnya yang masih menjadi masalah krusial dan butuh bantuan pemerintah.
"Petani holtikultura butuh akses lahan karena tidak ada yang luas untuk kapasitas ekspor. Sementara ada banyak lahan pemerintah yang tidak terpakai. Sebaiknya ada informasi seperti dari BPN sehingga bisa dimanfaatkan petani. Dari sisi benih dan teknologi di sini sudah mencukupi," tambah Karen.
( )
Sebagai informasi, Kadin Indonesia akan kembali mengadakan Jakarta Food Security Summit (JFSS) pada 18-19 November 2020. Penyelenggaraan JFSS ke-5 mengusung tema “Pemulihan Ekonomi Nasional Untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan dan Industri Pengolahan”. Kegiatan rutin dua tahunan ini bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional dan memenuhi sebagian kebutuhan pangan dunia.
Lihat Juga: Daftar Lengkap Pengurus Kadin 2024-2029! Ada Mantan Ketua, Artis, Pengusaha hingga Tokoh Politik
(ind)