Takut Pandemi, Transportasi Bus Jadi Kurang Laku

Rabu, 11 November 2020 - 23:13 WIB
loading...
Takut Pandemi, Transportasi Bus Jadi Kurang Laku
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengungkap penyebab masih kurangnya peminat yang memanfaatkan bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) , terutama di wilayah Jawa. Penyebabnya, masyarakat merasa khawatir menggunakan bus AKAP di tengah pandemi Covid-19 .

“Saya kira lebih kepada rasa khawatir ya, karena protokol kesehatan di bus AKAP belum seperti di moda lain. Angkutan kereta pakai rapid, angkutan pesawat juga minimal rapid tes, kalau di angkutan bus belum. Jadi masih mengharapkan kesadaran masyarakatnya,” ujarnya dihubungi di Jakarta, Rabu (11/11/2020). ( Baca juga:Tarif Tol Japek Naik Saat Pandemi, Ini Penjelasan Kepala BPJT )

Sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta telah dilonggarkan, seharusnya angkutan bus AKAP bisa mendapatkan keuntungan melalui penetrasi peningkatan jumlah penumpang. Namun sejak libur Maulid Nabi per 28 Oktober 2020 lalu tingkat keterisian penumpang hanya berada di persentase 25%.

“Harusnya kan bisa naik, tapi yang terjadi justru untuk angkutan dalam kota masyarakat masih lebih banyak menggunakan angkutan pribadi. Jadi kalau mau didorong ya perketat protokol kesehatan, kalau perlu lakukan rapid tes dan pemerintah sediakan subsidi untuk rapid tes ini,” pungkasnya.

Organisasi gabungan Angkutan Darat (ORGANDA) menyebutkan tidak ada lonjakan berarti selama libur di akhir bulan Oktober 2020. Ketua Bidang Angkutan Darat ORGANDA, Kurnia Lesani Adnan, mengatakan kondisi libur panjang di akhir Oktober tanpa lonjakan berarti sebagaimana terjadi untuk angkutan moda lain. ( Baca juga:Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Negara Lain )

“Tidak ada lonjakan sama sekali, baik itu untuk AKAP Jakarta-Jawa dan Sumatera,” ucapnya.

Namun begitu, pihaknya masih berharap ada lonjakan pada akhir tahun 2020 jelang Natal dan Tahun Baru. “Ya kita berdoa, semoga ada lonjakan seperti tahun-tahun sebelumnya, dan ada berita baik mengenai vaksin Covid-19,” pungkasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)