On the Track, Realisasi Food Estate Kalteng sudah Capai 19.000 Hektare
loading...
A
A
A
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhi menyampaikan bahwa komposisi alsintan yang dimiliki Kementan sudah mulai diturunkan di lokasi food estate yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Pulang Pisau dan 11 kecamatan di Kabupaten Kapuas. “Kami sudah siapkan alsintan yang terdiri dari traktor roda 2 (TR 2) sebanyak 914 unit dan traktor roda 4 (TR 4) sejumlah 318 unit,” tuturnya.
(Baca juga:Percepatan Tanam dan Food Estate Perkuat Kebijakan Ketahanan Pangan)
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lama mendukung program tersebut agar segera dikerjakan secara masif. Ia menilai program tersebut sangat penting dalam membangun pembangunan kemandirian dan kedaulatan pangan serta upaya untuk mengurangi ketergantugan akan impor melalui program food estate.
Untuk itu, Fransiskus meminta agar semua pihak memperkuat korelasi dan sinergitas antar lembaga sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor. Selain itu, dalam pengembangan food estate perwilayah, komoditas harus disesuaikan dengan karakteristik lokasi setempat.
“Atas dasar itu menurut saya seharusya yang dikembangkan adalah produk-produk yang selama ini mungkin dari impornya cukup besar. Saya melihat food estate di Sumatera Utara dengan total 30.000 ha aspek yang penting adalah bibit berkualitas,” kata Fransiscus.
(Baca juga:Percepatan Tanam dan Food Estate Perkuat Kebijakan Ketahanan Pangan)
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lama mendukung program tersebut agar segera dikerjakan secara masif. Ia menilai program tersebut sangat penting dalam membangun pembangunan kemandirian dan kedaulatan pangan serta upaya untuk mengurangi ketergantugan akan impor melalui program food estate.
Untuk itu, Fransiskus meminta agar semua pihak memperkuat korelasi dan sinergitas antar lembaga sebagai upaya mengurangi ketergantungan impor. Selain itu, dalam pengembangan food estate perwilayah, komoditas harus disesuaikan dengan karakteristik lokasi setempat.
“Atas dasar itu menurut saya seharusya yang dikembangkan adalah produk-produk yang selama ini mungkin dari impornya cukup besar. Saya melihat food estate di Sumatera Utara dengan total 30.000 ha aspek yang penting adalah bibit berkualitas,” kata Fransiscus.
(dar)