Didukung Program AKSILERASI, Omzet UKM Ini Naik 5 Kali Lipat

Rabu, 18 November 2020 - 14:12 WIB
loading...
Didukung Program AKSILERASI, Omzet UKM Ini Naik 5 Kali Lipat
Didukung program AKSILERASI gagasan Ninja Xpress, Hody.id sukses mendongkra omzet hingga lima kali lipat. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Usaha Kecil Menengah (UKM) produsen tas berbahan sintetis berhasil mendongkrak omzetnya hingga lima kali lipat berkat dukungan program AKSILERASI gagasan dari Ninja Xpress . Hody.id menjadi salah satu UKM yang berhasil naik kelas dan go digital.

"Hody.id, produk tas berbahan sintetis ini dapat dikatakan sebagai produk pandemi yang sukses setelah menerapkan jurus 'Aikido' yang didapatkan dari kelas AKSILERASI," ungkap pendiri Hody.id Mira Nur dalam siaran pers, Rabu (18/11/2020).

Dia mengatakan, produk yang baru lahir di tengah pandemi ini, dalam waktu kurang dari satu tahun reseller Hody.id merangkak naik hingga 27%, diikuti dengan follower Instagram yang juga merangkak naik 8%.

(Baca Juga: UMKM Lokal Didorong Memanfaatkan Platform Digital Saat Pandemi)

Melalui Hody.id, Mira memberdayakan ibu-ibu "Jago Jualan" yang datang dari seluruh daerah di Indonesia untuk bergabung menjadi reseller. Mira menerapkan sistem sharing profit untuk para reseller dan juga melakukan kampanye kreatif melalui media sosial. Mira berhasil menerapkan secara langsung materi creative campaign dan public speaking yang didapat dari kelas AKSILERASI ke dalam bisnis.

Belum lama ini, kata dia, Hody.id telah meluncurkan produk baru dan berhasil terjual 120.000 pcs oleh para reseller hanya dalam waktu 25 jam. "Ini tentu hasil dari penerapan ilmu dari bimbel intensif AKSILERASI," imbuhnya.

Lead Financial Trainer @QM_Financial yang juga sebagai mentor AKSILERASI Ligwina Hananto mengatakan, omzet naik berlipat merupakan sebuah prestasi bagi UKM. Akan tetapi, imbuh dia, pemilik bisnis tidak bisa lengah dan harus segera memeriksa laporan keuangannya, dengan cara memastikan variable cost harus sudah dikunci dan fixed cost dalam keadaan terpantau.
"Lebih dari 70% UKM yang saya temui dalam berbagai workshop bisnis hasil berkeliling Indonesia, memang masih butuh pendampingan. Terutama di bidang pengelolaan finansial," ucapnya.

Pada kelas AKSILERASI gagasan Ninja Xpress ini Ligwina membagikan 2 hal yang harus segera diperbaiki oleh UKM di Indonesia. Pertama, dalam hal mindset untuk berpikir dengan analisis. UKM perlu memiliki data untuk dapat menganalisa terhadap bisnis apapun, sehingga keputusan yang dibuat hasil dari pemikiran analisis dengan data yang tepat.

(Baca Juga: Ninja Xpress Sebut Bantuannya Secuil, Kemenkop Bilang Itu Luar Biasa)

Kedua, yaitu pengetahuan finansial. UKM menurutnya harus punya pengetahuan finansial yang memadai. Pegiat UKM juga harus memiliki laporan keuangan yang jelas dan dapat dipahami. Ligwina menambahkan, laporan keuangan akan membuat pegiat UKM mengerti hal yang sedang terjadi di dalam bisnis dan dapat lebih cermat dalam menjalankan bisnis.

Program AKSILERASI batch pertama oleh Ninja Xpress ini berhasil mempertemukan 20 UKM dari berbagai industri dengan 12 mentor yang ahli dibidangnya. Saat ini, Ninja Xpress tengah mematangkan program AKSILERASI untuk batch selanjutnya.

"Dari program AKSILERASI batch pertama ini jadi tolok ukur keberhasilan yang harus diraih oleh UKM di luar sana agar bisa naik kelas dan go digital di tengah situasi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini. Ninja Xpress pun berkomitmen untuk membantu UKM di Indonesia melalui berbagai program yang kita miliki," ucap Chief Marketing Officer Ninja Xpres Andi Djoewarsa.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)