Gegara Corona, 10 Kota Ini Jadi Tempat Tinggal Termahal di Dunia
loading...
Singapura urutan ke-4 kota termahal. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Krisis ekonomi akibat Covid-19 membuat mata uang berfluktuasi, melemahkan dolar Amerika Serikat (AS) dan memperkuat mata uang Eropa Barat dan Asia Utara, menggeser harga bahan pokok hingga layanan. Hal itu memicu perubahan di segala lini, mulai dari perilaku konsumen hingga biaya untuk hidup di kota-kota di dunia.
"Perilaku konsumen telah berubah. Kebijakan lockdown membuat tren baru seperti bekerja dari rumah, itu membuat harga elektronik dan peralatan sehari-hari meningkat, terutama untuk keluarga kelas menengah," ujar Upasana Dutt, kepala penelitian biaya hidup sedunia dari Economist Intelligence Unit.
Melansir Fox Business, Jumat (20/11/2020), kondisi itu membuat biaya hidup di kota-kota seperti di Amerika, Eropa Timur, dan Afrika menjadi lebih murah sejak pandemi corona. Sedangkan biaya hidup di kota-kota seperti Paris, Zurich dan Hong Kong melonjak dan menjadi yang termahal di dunia.
Fakta tersebut menurut hasil laporan dari studi Biaya Hidup Seluruh Dunia dari Economist Intelligence Unit yang dirilis minggu ini. Survei tersebut mengambil data biaya 138 item kebutuhan hidup di sekitar 130 kota di seluruh dunia untuk menjadi bahan perbandingan.
Singapura menempati urutan keempat dalam daftar kota termahal, diikuti oleh Osaka dan Tel Aviv yang berada di urutan kelima. Sementara itu, di Amerika Serikat (AS), Kota New York dan Los Angeles menjadi yang termahal. Berikut 10 kota tempat tinggal termahal di era pandemi Covid-19 selama tahun 2020:
1. Paris (Prancis), Hongkong, dan Zurich (Swiss)
4. Singapura
5. Osaka (Jepang) dan Tel Aviv (Israel)
7. Jenewa (Swiss)
8. New York (AS)
9. Kopenhagen (Denmark)
10. Los Angeles (AS)
Survei tersebut mencatat harga barang berwujud seperti barang perawatan pribadi, makanan, minuman, dan elektronik melonjak. Sedangkan menurut laporan terpisah dari National Association of Realtors, biaya rata-rata rumah satu keluarga meningkat, melonjak menjadi 313.500 dolar AS pada kuartal III tahun ini, meningkat 12 persen dibandingkan harga tahun lalu.
"Perilaku konsumen telah berubah. Kebijakan lockdown membuat tren baru seperti bekerja dari rumah, itu membuat harga elektronik dan peralatan sehari-hari meningkat, terutama untuk keluarga kelas menengah," ujar Upasana Dutt, kepala penelitian biaya hidup sedunia dari Economist Intelligence Unit.
Melansir Fox Business, Jumat (20/11/2020), kondisi itu membuat biaya hidup di kota-kota seperti di Amerika, Eropa Timur, dan Afrika menjadi lebih murah sejak pandemi corona. Sedangkan biaya hidup di kota-kota seperti Paris, Zurich dan Hong Kong melonjak dan menjadi yang termahal di dunia.
Fakta tersebut menurut hasil laporan dari studi Biaya Hidup Seluruh Dunia dari Economist Intelligence Unit yang dirilis minggu ini. Survei tersebut mengambil data biaya 138 item kebutuhan hidup di sekitar 130 kota di seluruh dunia untuk menjadi bahan perbandingan.
Singapura menempati urutan keempat dalam daftar kota termahal, diikuti oleh Osaka dan Tel Aviv yang berada di urutan kelima. Sementara itu, di Amerika Serikat (AS), Kota New York dan Los Angeles menjadi yang termahal. Berikut 10 kota tempat tinggal termahal di era pandemi Covid-19 selama tahun 2020:
1. Paris (Prancis), Hongkong, dan Zurich (Swiss)
4. Singapura
5. Osaka (Jepang) dan Tel Aviv (Israel)
7. Jenewa (Swiss)
8. New York (AS)
9. Kopenhagen (Denmark)
10. Los Angeles (AS)
Survei tersebut mencatat harga barang berwujud seperti barang perawatan pribadi, makanan, minuman, dan elektronik melonjak. Sedangkan menurut laporan terpisah dari National Association of Realtors, biaya rata-rata rumah satu keluarga meningkat, melonjak menjadi 313.500 dolar AS pada kuartal III tahun ini, meningkat 12 persen dibandingkan harga tahun lalu.
(ind)
Explore More