Empat Hal Ini Bikin Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Mentok di 3%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2021 merupakan tahun krusial yang amat diharapkan oleh masyarakat Indonesia untuk menjadi tahun pemulihan ekonomi paska keterpurukan akibat serangan pandemi Covid-19 sepanjang tahun ini.
CORE Indonesia melihat peluang besar bagi ekonomi Indonesia untuk membalikkan kondisi resesi pada tahun ini menjadi tumbuh positif pada kisaran 3-6% pada tahun 2021.
"Lebarnya rentang potensi pertumbuhan ini tidak terlepas dari kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi sejauh mana ekspansi ekonomi Indonesia akan terjadi pada tahun depan," kata Ekonom senior dan pendiri CORE Indonesia, Hendri Saparini di Jakarta, Sabtu (21/11/2020).
( )
Kondisi tersebut sangatlah berbeda dengan pola pergerakan ekonomi pra-pandemi yang relatif lebih stabil. Menurut dia, ada sejumlah faktor penting yang akan mempengaruhi tingkat pemulihan ekonomi pada 2021 dan juga tahun-tahun berikutnya.
Faktor tersebut diantaranya tren perkembangan pandemi Covid-19, adaptabilitas masyarakat dalam menghadapi pandemi, kecepatan penemuan dan pendistribusian vaksin, efektivitas implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta ada tidaknya terobosan kebijakan yang mendorong reformasi dan transformasi ekonomi untuk pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Menurut Hendri, pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akan mencapai batas bawah 3% pada tahun depan apabila terjadi empat kondisi. Pertama, tingkat penularan wabah Covid-19 yang mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan menjelang akhir 2020 kembali meningkat pada tahun 2021 (second wave).
"Kedua, proses distribusi vaksin Covid-19 berjalan lamban dan belum dapat diakses secara masal hingga semester kedua 2021," ungkap dia.
( )
Ketiga, tingkat keyakinan masyarakat kalangan menengah dan atas untuk berbelanja belum sepenuhnya pulih yang menyebabkan masih terbatasnya ekspansi sejumlah sektor ekonomi. Keempat, respons kebijakan pemerintah terutama program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berjalan lamban dan kurang efektif.
CORE Indonesia melihat peluang besar bagi ekonomi Indonesia untuk membalikkan kondisi resesi pada tahun ini menjadi tumbuh positif pada kisaran 3-6% pada tahun 2021.
"Lebarnya rentang potensi pertumbuhan ini tidak terlepas dari kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi sejauh mana ekspansi ekonomi Indonesia akan terjadi pada tahun depan," kata Ekonom senior dan pendiri CORE Indonesia, Hendri Saparini di Jakarta, Sabtu (21/11/2020).
( )
Kondisi tersebut sangatlah berbeda dengan pola pergerakan ekonomi pra-pandemi yang relatif lebih stabil. Menurut dia, ada sejumlah faktor penting yang akan mempengaruhi tingkat pemulihan ekonomi pada 2021 dan juga tahun-tahun berikutnya.
Faktor tersebut diantaranya tren perkembangan pandemi Covid-19, adaptabilitas masyarakat dalam menghadapi pandemi, kecepatan penemuan dan pendistribusian vaksin, efektivitas implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta ada tidaknya terobosan kebijakan yang mendorong reformasi dan transformasi ekonomi untuk pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Menurut Hendri, pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akan mencapai batas bawah 3% pada tahun depan apabila terjadi empat kondisi. Pertama, tingkat penularan wabah Covid-19 yang mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan menjelang akhir 2020 kembali meningkat pada tahun 2021 (second wave).
"Kedua, proses distribusi vaksin Covid-19 berjalan lamban dan belum dapat diakses secara masal hingga semester kedua 2021," ungkap dia.
( )
Ketiga, tingkat keyakinan masyarakat kalangan menengah dan atas untuk berbelanja belum sepenuhnya pulih yang menyebabkan masih terbatasnya ekspansi sejumlah sektor ekonomi. Keempat, respons kebijakan pemerintah terutama program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berjalan lamban dan kurang efektif.