Mentan Mencatat Impor Bawang Putih, Daging dan Gula Pasir Masih Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mencatat Importasi tiga komoditas utama dalam negeri tercatat masih tinggi. Ketiga komoditas dasar tersebut adalah bawang putih, daging, dan gula pasir.
"Ada tiga komoditas yang terinput dengan impor antara lain bawang putih, daging, dan gula pasir. Walaupun demikian, dalam kondisi pandemi saat ini kita kerja lebih apik sesuai dengan yang diinstruksikan Bapak Presiden agar semua menterinya all out," ujarnya dalam kegiatan National Sugar Summit 2020, Jakarta, Selasa (24/11/2020).
(Baca Juga: Mentan Sebut Importir Itu Seperti Dagang Kertas: Dapat Uang Banyak tanpa Keringat )
Data yang dimiliki Kementerian Pertanian, untuk impor gula konsumsi masih di kisaran 1,2 juta ton. Sementara gula bagi industri mencapai 3 juta ton. Sementara itu, Syahrul tidak merinci berapa jumlah impor daging dan bawang putih ke Indonesia.
"Ada impor gula khusus untuk konsumsi masih di atas 1,2 juta. Dan impor gula untuk industri di kisaran 3 juta. Itulah kondisi gula yang ada, tentu kita tidak bisa membalikan telapak tangan, apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkannya," kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor komoditas bawang putih hanya mencapai 50,86 ribu ton pada Juli 2020. Angka itu turun 62,27 % dari Juni 2020 yang sempat mencapai 134,80 ribu ton.
Seluruh impor bawang putih pada Juli 2020 ini berasal dari Tiongkok, sama seperti bulan-bulan sebelumnya. Secara year on year (yoy) impor bawang putih juga mengalami penurunan 29,05%. Pada Juli 2020, impor bawang putih sempat mencapai 86,12 ribu ton.
Secara nilai impor, penurunannya lebih dalam lagi. Pada Juli 2020 nilainya mencapai USD34 juta atau turun 73,40% dari Juni 2020 yang menyentuh USD128 juta.
(Baca Juga: UU Ciptaker Andalkan PP untuk Berantas Pemburu Rente dalam Impor Pangan )
Sementara itu, nilai impor daging selama 6 bulan terakhir atau Januari-Juni 2020 mencapai USD257 juta. Impor terbanyak selama 6 bulan terakhir datang dari Australia sebanyak 58.565 ton. Nilainya mencapai USD172 juta. Di posisi kedua, ada Amerika Serikat dengan sumbangan 10.355 ton senilai USD39,33 juta.
Selebihnya, impor datang dari Selandia Baru 8.518 ton, India 5.124 ton, Spanyol 1.929 ton, dan gabungan beberapa negara 5 ton. Sekitar 18.999 ton impor daging di semester I baru masuk pada Juni 2020. Impor itu setara USD59,07 juta.
Impor terbanyak pada Juni 2020 masuk dari Australia dengan total 11.196 ton atau setara USD34,36 juta. Selanjutnya, suplai daging Indonesia datang dari Amerika Serikat sebanyak 1.413 ton, Selandia Baru, 1.554 ton, India 4.452 ton, Spanyol 381 ton, dan gabungan sejumlah negara 0,79 ton.
"Saya baru cek di wilayah Timur (Indonesia Timur) saja, kita butuh gula sekitar 900.000 ton, dan intinya kita bisa sikapi secara bertahap dan saya sendiri akan berkonsentrasi bisa menangani gula, dan impor tiap tahun kita bisa," ujar Syahrul.
"Ada tiga komoditas yang terinput dengan impor antara lain bawang putih, daging, dan gula pasir. Walaupun demikian, dalam kondisi pandemi saat ini kita kerja lebih apik sesuai dengan yang diinstruksikan Bapak Presiden agar semua menterinya all out," ujarnya dalam kegiatan National Sugar Summit 2020, Jakarta, Selasa (24/11/2020).
(Baca Juga: Mentan Sebut Importir Itu Seperti Dagang Kertas: Dapat Uang Banyak tanpa Keringat )
Data yang dimiliki Kementerian Pertanian, untuk impor gula konsumsi masih di kisaran 1,2 juta ton. Sementara gula bagi industri mencapai 3 juta ton. Sementara itu, Syahrul tidak merinci berapa jumlah impor daging dan bawang putih ke Indonesia.
"Ada impor gula khusus untuk konsumsi masih di atas 1,2 juta. Dan impor gula untuk industri di kisaran 3 juta. Itulah kondisi gula yang ada, tentu kita tidak bisa membalikan telapak tangan, apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkannya," kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor komoditas bawang putih hanya mencapai 50,86 ribu ton pada Juli 2020. Angka itu turun 62,27 % dari Juni 2020 yang sempat mencapai 134,80 ribu ton.
Seluruh impor bawang putih pada Juli 2020 ini berasal dari Tiongkok, sama seperti bulan-bulan sebelumnya. Secara year on year (yoy) impor bawang putih juga mengalami penurunan 29,05%. Pada Juli 2020, impor bawang putih sempat mencapai 86,12 ribu ton.
Secara nilai impor, penurunannya lebih dalam lagi. Pada Juli 2020 nilainya mencapai USD34 juta atau turun 73,40% dari Juni 2020 yang menyentuh USD128 juta.
(Baca Juga: UU Ciptaker Andalkan PP untuk Berantas Pemburu Rente dalam Impor Pangan )
Sementara itu, nilai impor daging selama 6 bulan terakhir atau Januari-Juni 2020 mencapai USD257 juta. Impor terbanyak selama 6 bulan terakhir datang dari Australia sebanyak 58.565 ton. Nilainya mencapai USD172 juta. Di posisi kedua, ada Amerika Serikat dengan sumbangan 10.355 ton senilai USD39,33 juta.
Selebihnya, impor datang dari Selandia Baru 8.518 ton, India 5.124 ton, Spanyol 1.929 ton, dan gabungan beberapa negara 5 ton. Sekitar 18.999 ton impor daging di semester I baru masuk pada Juni 2020. Impor itu setara USD59,07 juta.
Impor terbanyak pada Juni 2020 masuk dari Australia dengan total 11.196 ton atau setara USD34,36 juta. Selanjutnya, suplai daging Indonesia datang dari Amerika Serikat sebanyak 1.413 ton, Selandia Baru, 1.554 ton, India 4.452 ton, Spanyol 381 ton, dan gabungan sejumlah negara 0,79 ton.
"Saya baru cek di wilayah Timur (Indonesia Timur) saja, kita butuh gula sekitar 900.000 ton, dan intinya kita bisa sikapi secara bertahap dan saya sendiri akan berkonsentrasi bisa menangani gula, dan impor tiap tahun kita bisa," ujar Syahrul.
(akr)