Gelontorkan Rp500 M, JBio Bangun Pabrik Biofarmasi dan Vaksin Modern di Banten

Selasa, 24 November 2020 - 17:23 WIB
loading...
Gelontorkan Rp500 M,...
Acara ground breaking pabrik vaksin oleh Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal (Pur) Dr Moeldoko, Selasa (24/11/2020). Foto/Teguh Mahardika
A A A
SERANG - Pandemi Covid-19 menyadarkan Indonesia tentang terbatasnya produksi obat dan vaksin dalam negeri selama ini. Industri farmasi dalam negeri pun bergerak cepat untuk mendukung kemandirian Indonesia di bidang obat-obatan.

Terkait dengan itu, PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio ) membangun pabrik biofarmasi modern dan memenuhi standar dunia. Pabrik yang dibangun dengan investasi sebesar Rp500 miliar ini menempati lahan seluas 14.850 meter persegi di Jl Modern Industri XV, Blok AD no 3, Kawasan Industri Modern, Cikande, Serang, Banten.

Hal ini meliputi proses perencanaan, konstruksi, peralatan, cleanrooms, kualifikasi, validasi, uji klinis sampai dengan fasilitas siap untuk memproduksi ketersediaan biofarmasi yang merupakan salah satu produk yang sarat regulasi. Dari lahan yang ada, hanya 60% yang berupa bangunan. Sebab pabrik ini juga dibangun secara canggih dan sangat modern.

(Baca Juga: Hampir Semua Pengembang Vaksin Covid-19 Digedor Demi Bantu Menkes Terawan)

Awal pembangunan ditandai dengan acara ground breaking oleh Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal (Pur) Moeldoko bersama dengan Kepala BPOM Penny Lukito dan Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Kementerian Kesehatan Agusdini Banun Saptaningsih.

Dalam acara tersebut, Moeldoko menyampaikan bahwa Indonesia harus menjaga kemandirian dalam bidang farmasi. Moeldoko juga mengingatkan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan bagian perwujudan Instruksi Presiden, nomor 6 tahun 2016, tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

"Pembangunan pabrik vaksin yang dilakukan oleh swasta ini untuk memperkuat industri vaksin yang sudah dibangun oleh BUMN Biofarma sejak lama dan menjadi kebanggaan Indonesia di pasar global," ujar Moeldoko di acara groundbreaking pabrik vaksin JBio di Kawasan Industri Cikande, Serang, Banten, Selasa (24/11/2020).

Pabrik ini menurutnya juga sekaligus memperkuat dan saling mendukung percepatan penanganan pandemi dengan memproduksi berbagai macam vaksin seperti vaksin covid, vaksin TBC, vaksin meningitis dan vaksin lainnya. "Ini harus kita siapkan sebagai langkah preventif dalam global public health emergency," ujar Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, penyediaan vaksin adalah amanah konstitusi negara dalam melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Negara memberikan dukungan penuh industri strategis untuk dapat memproduksi vaksin yang diperlukan masyarakat Indonesia dan pasar global pada umumnya.

Sedangkan Kepala BPOM Penny Lukito juga menjelaskan pentingnya kemandirian dalam hal obat dan farmasi. Untuk itu, dia mengatakan, BPOM bangga dengan berkembangnya industri farmasi di Indonesia. "Suatu kebanggaan di masa pandemi ini justru bermunculan investasi biofarmasi. Selain mendorong kemandirian industri obat dan farmasi, ini juga bisa mendorong ekspor. Kami menunggu pendampingan vaksin Covid-19 fase III," jelasnya.

Menurut Mahendra Suhardono Selaku Direktur Utama Perushaan Jbio, perusahaan ini didirikan pada 23 Desember 2019. Pabrik di Cikande ini akan menghasilkan produk-produk biofarmasi, termasuk vaksin Covid-19. Produk-produk tersebut diprioritaskan pada yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia dan juga negara-negara sedang berkembang.

Hal ini juga menuntut pemenuhan standar mutu internasional, khususnya Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang dikeluarkan BPOM RI, dan juga GMP (Good Manufacturing Practice) Badan Kesehatan Dunia (WHO).

(Baca Juga: Soal Harga Vaksin Mandiri, Erick Thohir: Kita Tidak Mark Up!)

Jbio memiliki misi untuk memproduksi sediaan biofarmasi (vaksin, biosimilar dan sediaan biologi lainnya) yang bermutu internasional. Perusahaan joint venture iniu juga berkomitmen melakukan transfer teknologi bahan baku dan produk jadi biofarmasi untuk membangun kemandirian nasional. selain itu juga melakukan kerja sama riset, produksi dan pemasaran produk biofarmasi dengan strategic partners di dalam dan luar negeri.

Pabrik yang akan dibangun ini memiliki fasilitas produksi, pengujian mutu, quality assurance, R&D, dan fasilitas penunjangnya. Pabrik ini juga memiliki ruang untuk pengembangan selanjutnya di masa depan. Rencananya, pabrik ini akan mulai berproduksi dalam dua tahun mendatang.

Operasional JBio akan dijalankan oleh putra-putri Indonesia yang terbaik di bidangnya masing-masing. SDM JBio akan menerima pelatihan dan transfer teknologi dari strategic partners yang sudah berkomitmen bekerja sama dengan JBio. Saat beroperasi, direncanakan pabrik ini akan menyerap sekitar 200 tenaga kerja.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)