Banyak Upacara Adat, Mentan Mau Kembangkan Bisnis Hewan Ternak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan aktivitas jual beli beragam hewan ternak, seperti kerbau, sapi dan babi sangat besar. Banyaknya upacara adat membuat aktivitas itu potensial dikembangkan.
"Saya melihat Pasar Tallunglipu sangat efektif untuk dikembangkan karena di sini banyak upacara adat. Dan upacara adat itu pasti menggunakan kerbau, menggunakan babi dan hewan lainnya dengan jumlah yang besar," kata Mentan, di Jakarta, Sabtu (28/11/2020).
( Baca juga:Pasokan 11 Komoditas Pangan Dijamin Aman hingga 2021, Nih Penjelasan Mentan )
Menurut Mentan, Pasar Tallunglipu yang berlokasi di Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, bisa dikembangkan lebih modern dengan konsep pasar lokal yang terintegrasi dengan pembibitan dan budidaya. Langkah ini perlu dilakukan agar hewan yang ada benar-benar menghasilkan hewan pedaging berkualitas. Mentan pun berjanji akan memulai pengembangan tersebut pada tahun 2021 mendatang.
"Insya Allah tahun 2021 kita akan mengintervensi proses budidaya hewan supaya menjadi hewan pedaging. Mudah-mudahan pilkada di sini cepat selesai supaya kita bisa bekerja sama dengan para pimpinan daerah," katanya.
Mentan mengatakan, Pasar Tallunglipu merupakan pasar besar karena semua aktivitas jual belinya tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Toraja Utara saja, melainkan juga banyak warga dari berbagai penjuru Sulawesi Selatan yang datang menjual dan membeli hewan.
"Pasar ini bukan hanya milik orang Toraja Utara saja, karena ternyata dari berbagai kabupaten di seluruh Sulawesi Selatan juga menjual ke sini. Terutama pada saat hari Sabtu seperti sekarang ini. Oleh karena itu saya akan coba memberi perhatian khusus," katanya.
( Baca juga:Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani untuk Berpantang dari yang Haram )
Di sisi lain, Mentan menyebut perputaran uang di Pasar Tallunglipu sangatlah besar. Hal ini terlihat dari banderolan harga kerbau yang dijual mencapai Rp150 juta. Lebih dari itu ada juga harga kerbau mahal yang harganya mencapai Rp200 juta.
"Bahkan tadi ada kerbau belang yang harganya di atas Rp200 juta. Kerbau-kerbau ini biasanya digunakan untuk kepentingan pesta. Ini potensi ternak yang luar biasa. Kenapa? Kita harus ingat untuk masalah daging itu masih impor. Karena itu, ini tugas kita agar rakyat bisa melakukan budidaya dan produksi untuk menghasilkan daging kerbau dan babi berkualitas," tutupnya.
"Saya melihat Pasar Tallunglipu sangat efektif untuk dikembangkan karena di sini banyak upacara adat. Dan upacara adat itu pasti menggunakan kerbau, menggunakan babi dan hewan lainnya dengan jumlah yang besar," kata Mentan, di Jakarta, Sabtu (28/11/2020).
( Baca juga:Pasokan 11 Komoditas Pangan Dijamin Aman hingga 2021, Nih Penjelasan Mentan )
Menurut Mentan, Pasar Tallunglipu yang berlokasi di Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, bisa dikembangkan lebih modern dengan konsep pasar lokal yang terintegrasi dengan pembibitan dan budidaya. Langkah ini perlu dilakukan agar hewan yang ada benar-benar menghasilkan hewan pedaging berkualitas. Mentan pun berjanji akan memulai pengembangan tersebut pada tahun 2021 mendatang.
"Insya Allah tahun 2021 kita akan mengintervensi proses budidaya hewan supaya menjadi hewan pedaging. Mudah-mudahan pilkada di sini cepat selesai supaya kita bisa bekerja sama dengan para pimpinan daerah," katanya.
Mentan mengatakan, Pasar Tallunglipu merupakan pasar besar karena semua aktivitas jual belinya tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Toraja Utara saja, melainkan juga banyak warga dari berbagai penjuru Sulawesi Selatan yang datang menjual dan membeli hewan.
"Pasar ini bukan hanya milik orang Toraja Utara saja, karena ternyata dari berbagai kabupaten di seluruh Sulawesi Selatan juga menjual ke sini. Terutama pada saat hari Sabtu seperti sekarang ini. Oleh karena itu saya akan coba memberi perhatian khusus," katanya.
( Baca juga:Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani untuk Berpantang dari yang Haram )
Di sisi lain, Mentan menyebut perputaran uang di Pasar Tallunglipu sangatlah besar. Hal ini terlihat dari banderolan harga kerbau yang dijual mencapai Rp150 juta. Lebih dari itu ada juga harga kerbau mahal yang harganya mencapai Rp200 juta.
"Bahkan tadi ada kerbau belang yang harganya di atas Rp200 juta. Kerbau-kerbau ini biasanya digunakan untuk kepentingan pesta. Ini potensi ternak yang luar biasa. Kenapa? Kita harus ingat untuk masalah daging itu masih impor. Karena itu, ini tugas kita agar rakyat bisa melakukan budidaya dan produksi untuk menghasilkan daging kerbau dan babi berkualitas," tutupnya.
(uka)