Tren Penguatan IHSG Dibayang-bayangi Aksi Ambil Cuan

Minggu, 29 November 2020 - 18:30 WIB
loading...
Tren Penguatan IHSG Dibayang-bayangi Aksi Ambil Cuan
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Peningkatan kasus Covid-19 di Amerika Serikat mendorong pembatasan bisnis sehingga menghentikan pemulihan ekonomi dan berpotensi mendorong ekonomi AS tumbuh rendah di 1% di kuartal keempat.

Pembatasan bisnis telah mendorong pemutusan hubungan kerja (PHK) dan merusak pemulihan pasar tenaga kerja. Data dari Departemen Tenaga Kerja AS pada minggu lalu terjadi penambahan jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran sebanyak 778.000, naik dari minggu sebelumnya 742.000.

Data ini lebih tinggi dari konsensus ekonom yang di survei Dow Jones yang memperkirakan hanya ada penambahan 733.000 klaim baru. Peningkatan kasus Covid-19 menjadi tantangan ekonomi di jangka pendek. ( Baca juga:Rusia: Pompeo Kunjungi Pemukiman, AS Abaikan Prinsip Internasional )

Pengamat ekonomi Hans Kwee mengatakan, survei oleh Komisi Eropa menunjukkan sentimen ekonomi zona euro turun pada bulan November.

"Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir akibat gelombang kedua Covid-19 yang melanda benua Eropa. Terjadi penurunan aktivitas bisnis Prancis pada bulan November karena penguncian kedua," kata dia di Jakarta, Minggu (29/11/2020).

Jumlah infeksi Covid-19 di Jerman juga telah melampaui angka satu juta dengan jumlah kematian harian mencapai rekor tertinggi di minggu lalu. Peningkatan kasus Covid-19 diikuti pembatasan bisnis menjadi sentimen negatif di pasar saham.

Menurut dia, kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia meningkat seiring perkembangan vaksin Covid-19 dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden di Amerika Serikat. "Hal ini di tambah IMF telah mengakui dari kelompok G-20 pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diproyeksi adalah yang terbaik kedua setelah China," sebut dia.

Data menunjukkan sejak 1 Oktober 2020 ada aliran dana gabungan senilai USD48 miliar masuk ke sembilan bursa saham. Kesembilan bursa itu adalah Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Optimisme investor ritel di tambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini. ( Baca juga:Teten Masduki: UMKM yang Bangkrut Berhak Mendapatkan Dana Ziswaf )

Hans mengatakan IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan ini, tetapi mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti.

"IHSG bergerak dengan support di level 5.669 sampai 5.427 dan resistance di level 5.800 sampai 5.900," tutup Hans.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2288 seconds (0.1#10.140)