Sesuai Aturan, Premium Seharusnya Sudah Dihapus Sejak 2019 Lalu

Senin, 30 November 2020 - 21:38 WIB
loading...
Sesuai Aturan, Premium...
Petugas SPBU bersiap mengisi bahan bakar jenis Pertalite ke tangki kendaraan konsumen di SPBU di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. FOTO/SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas oktan (Research Octane Number/RON) rendah berdampak buruk pada lingkungan hidup hingga memperburuk kesehatan masyarakat. Apalagi di tengah tingginya kasus Covid-19 bisa memicu lebih parah kondisi kesehatan pasien corona.

"Ini berdampak kesehatan masyarakat sehingga berpengaruh kepada perekeonomian RI," ujar Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Walhi Nasional Dwi Sawung, di Jakarta, Senin (30/11/2020).



Sawung pun mendesak agar bensin premium segera dihapus dari peredaran diganti dengan BBM dengan kualitas tinggi. Pasalnya sesuai aturan penghapusan premium semestinya sudah dilakukan tahun lalu.

Menurutnya apabila bensin premium terus beredar di pasaran dampaknya sangat buruk bagi kesehatan masyarakat karena kualitas udara terus menurun. "Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, maka dampaknya juga akan terus terakumulasi dan kian membesar," kata dia.

Pihaknya pun mengkhawatirkan dampak perubahan iklim 10 tahun ke depan, terlebih dengan jumlah kendaraan yang semakin tinggi hampi sama dengan jumlah penduduk. Belum lagi sektor transportasi menjadi penyumbang yang cukup signifkan terhadap polusi udara.

Dia mengatakan sekitar 40 persen total emisi, merupakan kontribusi dari sektor tersebut. Dampak buruk makin dirasakan di berbagai kota besar, seperti Jakarta."Saat ini sudah terjadi krisis iklim. Kalau semua tidak aware dengan kondisi seperti ini, tentu ke depan bakal semakin massif," ungkap dia.



Dengan demikian imbuhnya, penghapusan BBM oktan rendah diganti dengan oktan tinggi sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Sebab itu perlu adanya komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk tidak lagi menggunakan BBM kualitas rendah.

Hal senada juga dikatakan Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) Adnan Rarasina. Dia menandaskan bahwa BBM oktan rendah seharusnya sudah dihapus. Apalagi, lanjutnya, di pasar internasional juga tidak ada lagi yang menjual bensin Pertalite dengan RON 90 maupun Premium.

"Ini momentum yang baik menghapus Premium juga Pertalite karena tidak ada di dunia yang menjual bensin di bawah RON 90 kecuali tujuh negara termasuk Indonesia. Namun demikian BBM seperti dengan kualitas tinggi seperti Pertamax harus disediakan dengan harga murah," kata dia.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pasokan BBM dan LPG...
Pasokan BBM dan LPG Dipastikan Aman Penuhi Kebutuhan Lebaran 2025
Tingkatkan Cadangan...
Tingkatkan Cadangan Migas, Pertamina Eksplorasi di Laut Natuna
Jaringan Mafia Migas...
Jaringan Mafia Migas Sangat Kuat, Ini Alasan Sulit Diberantas
Pengawasan Ketat, Manajer...
Pengawasan Ketat, Manajer SPBU Pastikan Kualitas BBM Sesuai Standar Mutu
Pertamina Bentuk Ekosistem...
Pertamina Bentuk Ekosistem UMKM Berkelanjutan lewat Pertapreneur Aggregator
Pengamat: Imbauan Kejagung...
Pengamat: Imbauan Kejagung Bukti BBM Pertamina Sesuai Standar
Antisipasi Cuaca Ekstrem,...
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Mudik Aman
SPPSN Dukung Pemberantasan...
SPPSN Dukung Pemberantasan Korupsi di Pertamina
Pertamina Pastikan Distribusi...
Pertamina Pastikan Distribusi Energi Andal Selama Ramadan dan Idulfitri
Rekomendasi
Respons Kejagung Soal...
Respons Kejagung Soal Pengaduan Jampidsus ke KPK Dinilai Arogan
Kepala Sekolah SDN 02...
Kepala Sekolah SDN 02 Srogol Apresiasi Kegiatan Literasi MNC Peduli dan MNC Land
Kejagung Buka Peluang...
Kejagung Buka Peluang Periksa Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Kasus Apa?
Berita Terkini
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
15 menit yang lalu
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
30 menit yang lalu
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
52 menit yang lalu
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
54 menit yang lalu
Mudik Gratis PLN Bersama...
Mudik Gratis PLN Bersama BUMN Dibuka, Begini Cara Daftarnya
1 jam yang lalu
15 Bank dan Nonbank...
15 Bank dan Nonbank Siap Implementasikan QRIS Tap, Bayar Cukup Tempelkan HP
1 jam yang lalu
Infografis
3 Fakta Hubungan Amerika...
3 Fakta Hubungan Amerika Serikat dan Ukraina Sudah Memburuk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved