Inflasi November Naik, Denyut Nadi Konsumsi Masyarakat Bergerak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi Ryan Kiryanto mengatakan, inflasi yang terjadi bulan November 2020 lebih tinggi dibanding Oktober 2020. Kondisi itu mengindikasikan bahwa konsumsi masyarakat sudah bergerak kembali, seiring dengan relaksasi PSBB di sejumlah daerah.
( Baca juga:Inflasi Terus Berlajut, Diharap Dorong Pertumbuhan Ekonomi )
"Tidak ada masalah dengan daya beli masyarakat, karena masyarakat miskin pun mendapatkan bansos untuk konsumsi," kata Ryan saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Yang perlu disoroti, sekarang masyarakat sudah berani keluar rumah, bepergian, ke kantor, dan traveling. Semua itu berdampak pada kenaikan konsumsi yang berakibat pada terjadinya inflasi.
( Baca juga:Instagram Luncurkan Live Rooms di Indonesia, Ini Cara Pakainya )
"Mudah mudahan inflasi masih terjadi di Desember karena secara musiman inflasi di Desember biasanya tinggi karena ada perayaan Natal dan Tahun Baru. Saya perkirakan inflasi Desember lebih tinggi dibanding Oktober dan November 2020," ucap dia.
( Baca juga:Inflasi Terus Berlajut, Diharap Dorong Pertumbuhan Ekonomi )
"Tidak ada masalah dengan daya beli masyarakat, karena masyarakat miskin pun mendapatkan bansos untuk konsumsi," kata Ryan saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Yang perlu disoroti, sekarang masyarakat sudah berani keluar rumah, bepergian, ke kantor, dan traveling. Semua itu berdampak pada kenaikan konsumsi yang berakibat pada terjadinya inflasi.
( Baca juga:Instagram Luncurkan Live Rooms di Indonesia, Ini Cara Pakainya )
"Mudah mudahan inflasi masih terjadi di Desember karena secara musiman inflasi di Desember biasanya tinggi karena ada perayaan Natal dan Tahun Baru. Saya perkirakan inflasi Desember lebih tinggi dibanding Oktober dan November 2020," ucap dia.
(uka)