Kemnaker Gandeng Pemda Perkuat Kerjasama Pelatihan Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) tingkat provinsi, kabupaten/kota. Hal ini lakukan agar akses program-program pelatihan kerja baik di pusat maupun daerah akan semakin mudah dan terjangkau masyarakat.
Dengan adanya sinergitas yang erat, diharapkan berbagai tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja di Balai-balai Latihan Kerja (BLK) agar segera dikomunikasikan untuk memperoleh solusi secara cepat dan tepat.
"Kami yakin dengan adanya keterbukaan komunikasi antara pusat dan daerah, maka program pelatihan, sertifikasi dan penempatan di BLK-BLK dapat berjalan dengan baik," ujar Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Herman, dalam acara Rakor Penempatan Peserta Boarding PBK Tahun 2020 BBPLK Bekasi, di Jakarta, Kamis (3/12/2020) malam.
( )
Herman mengatakan, ada tiga hal penting agar pelaksanaan pelatihan serta penempatan peserta pelatihan yang difasilitasi pemda dapat berjalan dengan baik.
Pertama, peran aktif Pemda yang telah menjadi target kerja sama pelatihan untuk dapat membantu proses pelatihan dan penempatan peserta yang telah dilatih.
Kedua, koordinasi Pemda dengan dunia usaha, dunia industri lebih ditingkatkan agar dapat memanfaatkan peserta pelatihan yang telah disertifikasi.
Ketiga, mulai saat ini, Pemda memiliki program-program prioritas terkait kejuruan pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah masing-masing dengan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan untuk tahun 2021.
Herman mengungkapkan bahwa sejak tahun 2017 hingga 2020 ini, BBPLK Bekasi telah melaksanakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dengan sistem Boarding. Peserta sistem ini, direkrut dari berbagai daerah dengan bekerja sama dengan Disnaker Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Total peserta boarding yang telah dilatih di BBPLK Bekasi sejak 2017 sampai 2020 sebanyak 7.496 orang peserta yang berasal dari 263 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Dengan adanya sinergitas yang erat, diharapkan berbagai tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan program pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja di Balai-balai Latihan Kerja (BLK) agar segera dikomunikasikan untuk memperoleh solusi secara cepat dan tepat.
"Kami yakin dengan adanya keterbukaan komunikasi antara pusat dan daerah, maka program pelatihan, sertifikasi dan penempatan di BLK-BLK dapat berjalan dengan baik," ujar Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Herman, dalam acara Rakor Penempatan Peserta Boarding PBK Tahun 2020 BBPLK Bekasi, di Jakarta, Kamis (3/12/2020) malam.
( )
Herman mengatakan, ada tiga hal penting agar pelaksanaan pelatihan serta penempatan peserta pelatihan yang difasilitasi pemda dapat berjalan dengan baik.
Pertama, peran aktif Pemda yang telah menjadi target kerja sama pelatihan untuk dapat membantu proses pelatihan dan penempatan peserta yang telah dilatih.
Kedua, koordinasi Pemda dengan dunia usaha, dunia industri lebih ditingkatkan agar dapat memanfaatkan peserta pelatihan yang telah disertifikasi.
Ketiga, mulai saat ini, Pemda memiliki program-program prioritas terkait kejuruan pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah masing-masing dengan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan untuk tahun 2021.
Herman mengungkapkan bahwa sejak tahun 2017 hingga 2020 ini, BBPLK Bekasi telah melaksanakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dengan sistem Boarding. Peserta sistem ini, direkrut dari berbagai daerah dengan bekerja sama dengan Disnaker Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Total peserta boarding yang telah dilatih di BBPLK Bekasi sejak 2017 sampai 2020 sebanyak 7.496 orang peserta yang berasal dari 263 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.