Pasar Modal Syariah Berpotensi Dorong Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar modal syariah sebagai salah satu subsektor dalam industri keuangan syariah memiliki potensi yang cukup besar untuk mendorong perekonomian nasional.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 mencatat bahwa kontribusi aset pasar modal syariah terhadap PDB cukup signifikan. (Baca: 14 SMP Gelar Sumulasi Sekolah Tatap Muka Bersama Siswa)
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan kontribusi total aset pasar modal syariah yang mencakup saham syariah, reksadana syariah, dan sukuk tercatat sebesar 29% atau senilai Rp4.569 triliun.
“Sementara kontribusi kapitalisasi saham syariah mencapai 24% atau senilai Rp3.745 triliun dari total PDB tahun 2019 senilai Rp 15.833 triliun,” kata Wapres, dalam talkshow secara online dengan tema ‘Berkah Investasi Syariah: Cerdas Memilih Saham’ di Jakarta, kemarin.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada bulan Oktober 2020, nilai kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp3.061 triliun atau 51,4% dari seluruh kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp5.957 triliun.
“Pasar modal syariah Indonesia memiliki produk investasi yang lengkap, karena mampu menghubungkan dengan berbagai dana sosial syariah, seperti zakat saham, wakaf saham, dan wakaf tunai yang dikaitkan dengan cash wakaf linked sukuk (CWLS),” sebut dia. (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Pertumbuhan dari sisi jumlah investor juga terus mengalami peningkatan secara konsisten. Saat ini terdapat 81.413 investor saham syariah, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 63% per tahun terhitung sejak 2016.
Dari jumlah tersebut, kata Wapres, sekitar 26% di antaranya merupakan investor syariah aktif dengan rasio investor syariah terhadap total investor sebesar 5,7%.
Pada kesempatan tersebut juga turut dilakukan peresmian peluncuran nama dan logo baru PT Danareksa Sekuritas menjadi PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS). Langkah penggantian nama dan logo perusahaan dilakukan setelah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengakuisisi 67% saham Danareksa Sekuritas. Keputusan penggantian nama ini berlaku efektif per 9 Oktober 2020.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi mengatakan pengembangan sistem online trading syariah ini diharapkan mampu menambah basis investor syariah di Indonesia. “D’ONE Syariah merupakan platform online trading terbaru dari BRI Danareksa Sekuritas, yang dirancang khusus untuk memenuhi tidak hanya kebutuhan nasabah akan fasilitas trading online yang reliable, tetapi juga memenuhi kaidah hukum Syariah,” kata Friderica, dalam sambutannya. (Baca juga: Waspadai Hoaks Jelang Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020)
Friderica menambahkan, D’ONE Syariah juga memudahkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan saham tanpa rasa khawatir akibat menyalahi prinsip syariah. Adapun beberapa fitur yang sudah disesuaikan dengan prinsip syariah di antaranya running trade yang hanya menampilkan saham syariah, dan fitur otomatis untuk tidak dapat melakukan pembelian saham di luar saham syariah serta fitur otomatis untuk tidak dapat melakukan pembelian tanpa ketersediaan dana.
Friderica menjelaskan, upaya pengembangan D’ONE Syariah ini juga merupakan langkah perusahaan untuk terus mengembangkan layanan di pasar modal guna mendukung program BRI sebagai Integrated Financial Solution di Indonesia. (Lihat videonya: Petugas Razia Protokol Kesehatan di Jakarta)
“Kami berupaya agar BRI Danareksa Sekuritas dapat terus bertumbuh secara berkesinambungan. Melalui kerja sama jaringan distribusi luas dan tersebar yang dimiliki oleh BRI, BRIDS mendapat amanah untuk dapat lebih fokus mengembangkan pasar ritel,” tuturnya. (Kunthi Fahmar Sandy)
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 mencatat bahwa kontribusi aset pasar modal syariah terhadap PDB cukup signifikan. (Baca: 14 SMP Gelar Sumulasi Sekolah Tatap Muka Bersama Siswa)
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan kontribusi total aset pasar modal syariah yang mencakup saham syariah, reksadana syariah, dan sukuk tercatat sebesar 29% atau senilai Rp4.569 triliun.
“Sementara kontribusi kapitalisasi saham syariah mencapai 24% atau senilai Rp3.745 triliun dari total PDB tahun 2019 senilai Rp 15.833 triliun,” kata Wapres, dalam talkshow secara online dengan tema ‘Berkah Investasi Syariah: Cerdas Memilih Saham’ di Jakarta, kemarin.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada bulan Oktober 2020, nilai kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp3.061 triliun atau 51,4% dari seluruh kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp5.957 triliun.
“Pasar modal syariah Indonesia memiliki produk investasi yang lengkap, karena mampu menghubungkan dengan berbagai dana sosial syariah, seperti zakat saham, wakaf saham, dan wakaf tunai yang dikaitkan dengan cash wakaf linked sukuk (CWLS),” sebut dia. (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Pertumbuhan dari sisi jumlah investor juga terus mengalami peningkatan secara konsisten. Saat ini terdapat 81.413 investor saham syariah, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 63% per tahun terhitung sejak 2016.
Dari jumlah tersebut, kata Wapres, sekitar 26% di antaranya merupakan investor syariah aktif dengan rasio investor syariah terhadap total investor sebesar 5,7%.
Pada kesempatan tersebut juga turut dilakukan peresmian peluncuran nama dan logo baru PT Danareksa Sekuritas menjadi PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS). Langkah penggantian nama dan logo perusahaan dilakukan setelah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengakuisisi 67% saham Danareksa Sekuritas. Keputusan penggantian nama ini berlaku efektif per 9 Oktober 2020.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi mengatakan pengembangan sistem online trading syariah ini diharapkan mampu menambah basis investor syariah di Indonesia. “D’ONE Syariah merupakan platform online trading terbaru dari BRI Danareksa Sekuritas, yang dirancang khusus untuk memenuhi tidak hanya kebutuhan nasabah akan fasilitas trading online yang reliable, tetapi juga memenuhi kaidah hukum Syariah,” kata Friderica, dalam sambutannya. (Baca juga: Waspadai Hoaks Jelang Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020)
Friderica menambahkan, D’ONE Syariah juga memudahkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan saham tanpa rasa khawatir akibat menyalahi prinsip syariah. Adapun beberapa fitur yang sudah disesuaikan dengan prinsip syariah di antaranya running trade yang hanya menampilkan saham syariah, dan fitur otomatis untuk tidak dapat melakukan pembelian saham di luar saham syariah serta fitur otomatis untuk tidak dapat melakukan pembelian tanpa ketersediaan dana.
Friderica menjelaskan, upaya pengembangan D’ONE Syariah ini juga merupakan langkah perusahaan untuk terus mengembangkan layanan di pasar modal guna mendukung program BRI sebagai Integrated Financial Solution di Indonesia. (Lihat videonya: Petugas Razia Protokol Kesehatan di Jakarta)
“Kami berupaya agar BRI Danareksa Sekuritas dapat terus bertumbuh secara berkesinambungan. Melalui kerja sama jaringan distribusi luas dan tersebar yang dimiliki oleh BRI, BRIDS mendapat amanah untuk dapat lebih fokus mengembangkan pasar ritel,” tuturnya. (Kunthi Fahmar Sandy)
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
(ysw)