Wamendag: Manfaatkan Jalur Sutra Baru untuk Perluas Perdagangan RI

Selasa, 08 Desember 2020 - 09:32 WIB
loading...
Wamendag: Manfaatkan Jalur Sutra Baru untuk Perluas Perdagangan RI
Belt and Road Initiative alias Jalur Sutra Baru akan meningkatkan jangkauan pemasaran produk-produk Indonesia ke berbagai belahan dunia. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan ( Wamendag ) Jerry Sambuaga menilai program Belt and Road Initiative alias Jalur Sutra Baru yang digagas China dapat memperkuat konektivitas perdagangan global . Hal ini dikatakannya dalam pertemuan Fifth Belt and Road Summit pekan lalu.

Menurut Jerry, jika dimanfaatkan dengan baik, koneksi perdagangan ini akan makin memudahkan dan memperluas jangkauan pemasaran produk-produk Indonesia ke banyak negara, mulai dari Asia, Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa bahkan Afrika. Belt and Road Initiative merupakan perwujudan Jalur Sutra Baru terbentang mulai dari Nusantara hingga Eropa. Dengan kerangka program ini diharapkan arus manusia, barang dan jasa antarnegara bahkan antarbenua bisa lebih intensif.

"Kerangka Belt and Road ini akan sangat bagus dampaknya jika kita bisa memanfaatkannya secara optimal. Dalam perspektif perdagangan, pembangunan infrastruktur akan mengurangi biaya logistik dan memperluas jangkauan pasar," kata Jerry dalam keterangan resminya, Selasa (8/12/2020).

(Baca Juga: Ada Tren Baru di Perdagangan Internasional, Kadin: Pemerintah Jangan Hanya Canangkan Kebijakan)

Untuk memanfaatkannya, Jerry mengutip pesan Presiden Joko Widodo yaitu bahwa Indonesia harus memperkuat daya saing. Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, Jerry optimistis Indonesia bisa meningkatkan peran dan manfaat di dunia perdagangan luar negeri.

"Kita terus memperkuat daya saing baik dalam perspektif human power, institusi maupun teknologi. Update dan upgrade semua aspek makin terus dilakukan dan kita berharap makin cepat. Ini kunci agar produk barang dan jasa Indonesia bisa optimal di jalur perdagangan Belt and Road," paparnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag), imbuh Jerry, telah melakukan banyak hal agar daya saing produk barang dan jasa Indonesia makin kompetitif. Program-program itu disusun dan dilaksanakan secara integratif dan bukan parsial dengan tujuan agar ada pembenahan di semua aspek.

"Kerangka institusional kita makin baik dan arah kita makin jelas. Sesuai arahan Presiden bahwa kita harus mampu bermain di sektor yang paling banyak nilai tambahnya. Jadi, bukan lagi bermain di level tradisional, tetapi di level yang lebih technology intensive dan sektor-sektor yang lebih kreatif," tuturnya.

Jokowi yang juga hadir dalam Fifth Belt and Road Summit ini juga memberikan sambutan, dimana presiden menggarisbawahi tantangan-tantangan terkini antara lain pandemi Covid-19 dan tantangan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan. Oleh karena itu, menurutnya semua pihak dan semua negara harus bersinergi.

(Baca Juga: Mau Ekonomi Lekas Pulih? Dahulukan Sektor Perdagangan)

Belt and Road sendiri bisa disinergikan dengan program lain, misalnya Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025. Selain memperkuat sinergi, Presiden juga menekankan pada aspek sustainability. Oleh karena itu ada beberapa isu yang harus diselesaikan menurut Joko Widodo yaitu isu pembiayaan, lingkungan dan kualitas. Dalam proses itu, Kepala Negara ingin semua pihak harus dilibatkan dan prinsip kesetaraan.

Konektivitas, partisipasi dan kesetaraan yang disampaikan memang menjadi isu sentral dalam hubungan antarnegara, baik dalam aspek politik, sosial, ekonomi dan perdagangan. Indonesia melalui presiden selalu mengangkat isu-isu tersebut berkaitan dengan perubahan konteks kekuatan ekonomi dan politik dunia dan efek pandemi yang mengarahkan pada deglobalisasi.

Visi yang diusung Presiden itu, menurut Jerry, diterjemahkan dalam semua program kerja Kemendag. Dalam program BRI, menurut Wamendag sinergi harus dilakukan baik secara internal maupun dengan stakeholder di negara lain. Sama dengan Jokowi, Jerry melihat tahun 2021 dan setelahnya akan menjadi tahun-tahun peluang bagi pelaku ekonomi dan perdagangan Indonesia.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)