Kondisi Abnormal, Pilkada 2020 Belum Bisa Dorong Masyarakat Belanja

Rabu, 09 Desember 2020 - 08:59 WIB
loading...
Kondisi Abnormal, Pilkada...
Simulasi Pilkada. Foto/Dok SINDOphoto/Yulianto
A A A
JAKARTA - Pemerintah memastikan gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak berlangsung hari ini. Sebanyak 270 daerah di Indonesia akan melakukan pencoblosan Pilkada 2020.

Salah satu alasan Pemerintah untuk tetap menggelar Pilkada serentak adalah agar daya beli konsumsi akan meningkat. Namun, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudistira mengatakan, Pilkada tidak berdampak pada perekonomian karena masyarakat cenderung berhenti bekerja.

( )

Sesuai anjuran pemerintah, setelah melakukan proses pemilihan, warga diminta pulang ke rumah. "Apalagi ada kenaikan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir," kata Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (9/12/2020).

Dengan kondisi tersebut, banyak yang menghindari kerumunan. Kondisi ini berbeda dengan Pilkada waktu normal di mana hari libur saat Pilkada dimanfaatkan untuk berbelanja atau berwisata. "Sekarang serba sulit. Daya beli juga sedang turun," bebernya.

( )

Selain itu, pada kondisi normal, pada saat kampanye biasanya ada panggung, hotel penuh untuk acara jelang Pilkada, juga percetakan kebanjiran order. "Saat ini cenderung sepi," tandasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2286 seconds (0.1#10.140)