Menteri BUMN Prihatin Bahan Baku Obat dan Alkes Masih Impor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih terus melanjutkan pengadaan bahan baku obat dan alat kesehatan (alkes) yang dibutuhkan petugas medis dalam memerangi pandemi corona (Covid-19). Menteri BUMN Erick Thohir mengakui saat ini ketergantungan terhadap impor tak bisa dinindarkan.
"Kalau hari ini bisa 10% tahun depan 30%. Kita tidak anti impor, tapi memang ada yang tidak bisa dilakukan. Tetapi yang bisa dilakukan harus bisa dilakukan. Kami berharap BUMN bersinergi dengan segala kementerian, kita tidak punya ego sektoral," ujar Erick di Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Erick mengaku prihatin mengenai mayoritas bahan baku obat dan alat kesehatan yang masih harus diimpor. Namun, imbuh dia, bukan berarti pihaknya menolak impor bahan baku obat dan alat kesehatan. Nantinya, tegas Erick, sebisa mungkin ketergantungan Indonesia atas bahan baku dari luar negeri harus dikurangi.
"Kita di BUMN memang sejak seperti waktu itu kita sudah rapatkan dan mencoba membuat blueprint bahwa negara sebesar Indonesia ini sudah seyogianya memiliki langkah yang harus kita ambil terkait health security," tegasnya.
Dia pun meminta agar BUMN membuat rancangan ketahanan energi, pangan dan kesehatan. "Ini soal bagaimana kita jadi supply chain kita. Ini sangat menyedihkan kalau Indonesia ini bahan bakunya dari luar negeri semua, sama juga alat kesehatan bahannya dari luar negeri," cetusnya.
"Kalau hari ini bisa 10% tahun depan 30%. Kita tidak anti impor, tapi memang ada yang tidak bisa dilakukan. Tetapi yang bisa dilakukan harus bisa dilakukan. Kami berharap BUMN bersinergi dengan segala kementerian, kita tidak punya ego sektoral," ujar Erick di Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Erick mengaku prihatin mengenai mayoritas bahan baku obat dan alat kesehatan yang masih harus diimpor. Namun, imbuh dia, bukan berarti pihaknya menolak impor bahan baku obat dan alat kesehatan. Nantinya, tegas Erick, sebisa mungkin ketergantungan Indonesia atas bahan baku dari luar negeri harus dikurangi.
"Kita di BUMN memang sejak seperti waktu itu kita sudah rapatkan dan mencoba membuat blueprint bahwa negara sebesar Indonesia ini sudah seyogianya memiliki langkah yang harus kita ambil terkait health security," tegasnya.
Dia pun meminta agar BUMN membuat rancangan ketahanan energi, pangan dan kesehatan. "Ini soal bagaimana kita jadi supply chain kita. Ini sangat menyedihkan kalau Indonesia ini bahan bakunya dari luar negeri semua, sama juga alat kesehatan bahannya dari luar negeri," cetusnya.
(fai)