Agar Tak Dicaplok Pengembang, Pemerintah Cari Cara Mengunci Sawah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil membidik lahan sawah abadi agar bisa digunakan pemerintah. Pasalnya, sawah abadi memiliki potensi besar untuk ekonomi Indonesia, makanya pemerintah fokus untuk melakukan penguncian terhadap jenis sawah tersebut.
Nantinya, sawah atau lahan yang dinyatakan abadi tidak akan bisa digunakan untuk kepentingan yang lain. Pemerintah pun akan memasukannya ke dalam RTRW (rencana tata ruang wilayah). ( Baca juga:Menteri Agraria dan Tata Ruang: Mafia Tanah Indonesia Luar Biasa! )
"Sekarang kita fokuskan dulu pada sawah abadi. Bagaimana cara menguncinya, dimasukkan ke dalam RTRW (rencana tata ruang wilayah)," ujar Sofyan dalam video virtual, Jumat (11/12/2020).
Kata dia, agar bisa melakukan penguncian pemerintah berkewajiban memberikan insentif kepada pemilik sawah sebagai kompensasi. Sementara insentif yang saat ini ada belum cukup memadahi. ( Baca juga:Luar Biasa, Donasi untuk 6 Anggota FPI Capai Rp1,7 Miliar )
"Insentif yang kita berikan belum cukup. Insentif supaya kalau sawah itu dikunci untuk jadi sawah abadi tidak bisa berubah-ubah," bebernya.
Apalagi jika sawah tersebut berada di pinggir jalan atau lokasi strategis, maka nilainya akan lebih tinggi jika digunakan untuk kegiatan lain. "Nah sistem insentif ini belum cukup memadai. Apakah kita berikan insentif pajak dan lain lain. Jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan," tandasnya.
Nantinya, sawah atau lahan yang dinyatakan abadi tidak akan bisa digunakan untuk kepentingan yang lain. Pemerintah pun akan memasukannya ke dalam RTRW (rencana tata ruang wilayah). ( Baca juga:Menteri Agraria dan Tata Ruang: Mafia Tanah Indonesia Luar Biasa! )
"Sekarang kita fokuskan dulu pada sawah abadi. Bagaimana cara menguncinya, dimasukkan ke dalam RTRW (rencana tata ruang wilayah)," ujar Sofyan dalam video virtual, Jumat (11/12/2020).
Kata dia, agar bisa melakukan penguncian pemerintah berkewajiban memberikan insentif kepada pemilik sawah sebagai kompensasi. Sementara insentif yang saat ini ada belum cukup memadahi. ( Baca juga:Luar Biasa, Donasi untuk 6 Anggota FPI Capai Rp1,7 Miliar )
"Insentif yang kita berikan belum cukup. Insentif supaya kalau sawah itu dikunci untuk jadi sawah abadi tidak bisa berubah-ubah," bebernya.
Apalagi jika sawah tersebut berada di pinggir jalan atau lokasi strategis, maka nilainya akan lebih tinggi jika digunakan untuk kegiatan lain. "Nah sistem insentif ini belum cukup memadai. Apakah kita berikan insentif pajak dan lain lain. Jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan," tandasnya.
(uka)