Januari 2021, Dilakukan Tanam Padi 1.600 Hektare di Lahan Food Estate Kalteng

Kamis, 17 Desember 2020 - 11:45 WIB
loading...
A A A
Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Mentan Syahrul mengembangkan konsep pertanian dari hulu ke hilir, klaster berbasis korporasi petani, diversifikasi pangan, hortikultura dan ternak, lumbung pangan nasional, pertanian modern melalui mekanisasi dan pertanian 4.0.

(Baca juga:On the Track, Realisasi Food Estate Kalteng sudah Capai 19.000 Hektare)

Selain itu juga menjual produk olahan bukan mentah. “Petani menjual beras sebagai produk hilir, bukan gabah sebagai produk hulu. Begitu pula produk olahan lainnya dari komoditas pertanian food estate,” kata Dedi.

Dia memastikan komitmen jajaran BPPSDMP mendukung korporasi petani sebagai entitas bisnis petani maju, mandiri dan modern. Didukung sarana produksi, inovasi teknologi dan alat mesin pertanian (alsintan), namun penentu keberhasilannya adalah SDM yang mumpuni.

“Penyuluh BPP KostraTani menjadi garda terdepan mendukung petani mendirikan korporasi petani,” katanya pada workshop yang dihadiri Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati dan pejabat eselon dua BPPSDMP Kementan.

(Baca juga:Mantap, Konektivitas Menuju Food Estate Kalteng Terus Dibangun)

Istilah korporasi petani pertama kali dicetuskan Presiden Jokowi, pertengahan 2017, sebagai bentuk manajemen baru dalam pengelolaan agribisnis terutama komoditas padi. Lebih dari lima dekade, Indonesia mengenal konsep 'kelembagaan petani' melalui kelompok tani (poktan).

Diketahui, Food Estate Kalteng di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau merupakan pilot project lumbung pangan nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Jokowi.
(dar)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1089 seconds (0.1#10.140)