Utang Luar Negeri Bengkak, Butuh 4 Tahun Baru Bisa Lunas

Kamis, 17 Desember 2020 - 16:15 WIB
loading...
Utang Luar Negeri Bengkak,...
Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede memperkirakan butuh 4 tahun untuk melunasi utang luar negeri yang membengkak saat ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan berusaha membayar utang luar negeri yang terus membengkak dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai informasi, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Oktober 2020 sebesar USD413,4 miliar (sekitar Rp5.787,6 triliun).

(Baca juga : Januari, WHO Kirim Tim Investigasi ke Wuhan Lacak Asal-usul Covid-19 )

Utang ini terdiri dari ULN sektor publik pemerintah dan bank sentral sebesar USD202,6 miliar dan ULN sektor swasta, termasuk BUMN sebesar USD210,8 miliar.

(Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia di Bulan Oktober 2020 Tumbuh Melambat)

Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede mengatakan posisi utang Indonesia tentu menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Adapun, pelunasan pembayaran utang Indonesia menurutnya butuh waktu setidaknya 4 tahun ke depan.

"Mungkin 2-3 tahun atau 4 tahun akan datang (bisa bayar utang). Pemerintah harus tarik pajak lebih banyak lagi supaya bisa menutup akibat utang yang naik akibat dari program ini," kata Raden dalam diskusi secara virtual, Kamis (17/12/2020).

(Baca juga : Telisik Korupsi PT DI, KPK Panggil 2 Komisaris PT Dirgantara Indonesia )

Menurut dia , pandemi Covid-19 telah menyebabkan utang Indonesia membengkak. Hal itu terjadi karena penerimaan pemerintah yang menurun, sementara belanja pemerintah justru meningkat.

"Di sisi lain, akibat ekonomi yang menurun, penerimaan pemerintah menurun, sementara belanja pemerintah naik signifikan. Akibatnya utang kita naik, karena penerimaan kita turun, kemudian belanja naik. Demikian berlanjut tahun 2021," tuturnya.

(Baca Juga: Jokowi Dorong Daerah Percepat Terbitkan Surat Utang)

Menurutnya, tidak ada yang salah terhadap utang apalagi dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Dia menyebutkan, stimulus yang digelar pemerintah juga dilakukan pemerintah lain di hampir seluruh dunia.

"Jadi kalau bapak atau ibu lihat nanti bagaimana utang di seluruh negara naik, ini dalam rangka fiskal stimulus untuk membantu kelompok rentan daripada pandemi Covid-19," jelasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Utang Bengkak Lebih...
Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD427,5 Miliar per Januari 2025
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD424,8 Miliar per Kuartal IV 2024
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.950 Triliun per November 2024
Cadangan Devisa Indonesia...
Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD150,2 Miliar, Efek Pemerintah Tambah Utang
Sri Mulyani Bakal Cari...
Sri Mulyani Bakal Cari Utang Luar Negeri Rp128 Triliun di 2025, Buat Apa?
Pemerintah Sudah Tarik...
Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp428,8 Triliun per November 2024
Ketum Kadin Mendorong...
Ketum Kadin Mendorong Insentif Fiskal Bagi Industri Otomotif
Setara 6,5 Bulan Impor,...
Setara 6,5 Bulan Impor, Cadev RI per November 2024 Menyusut ke USD150,2 Miliar
Rekomendasi
Dubes Israel Diusir...
Dubes Israel Diusir dari Pertemuan Tahunan Uni Afrika
Gol Indah Zahaby Gholy...
Gol Indah Zahaby Gholy Buka Keunggulan Timnas Indonesia U-17 atas Yaman
Harga iPhone Terancam...
Harga iPhone Terancam Naik 43 Persen Gara-gara Trump, Lebih Mahal Dibanding MacBook!
Berita Terkini
GRP Gandeng Mitra Baru...
GRP Gandeng Mitra Baru Dorong Pengadaan Berkelanjutan dan Dekarbonisasi Rantai Pasok
4 jam yang lalu
Tarif Bikin Banyak Bursa...
Tarif Bikin Banyak Bursa Saham Ambruk, Trump: Kadang Anda Harus Minum Obat
5 jam yang lalu
Prabowo Bakal Buka 80...
Prabowo Bakal Buka 80 Ribu Koperasi, Tiap Desa Dilengkapi Cold Storage
6 jam yang lalu
Kena Tarif 32%, Prabowo...
Kena Tarif 32%, Prabowo Umumkan Sikap Resmi Indonesia ke AS Besok
7 jam yang lalu
Pemerintah Siapkan Opsi...
Pemerintah Siapkan Opsi Diskon PPN dan PPh Impor dalam Proposal Dagang ke AS
7 jam yang lalu
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
8 jam yang lalu
Infografis
4 Profesi yang Tidak...
4 Profesi yang Tidak Bisa Digantikan oleh Teknologi AI
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved