Program Biodiesel Hemat Devisa USD8 Miliar

Jum'at, 18 Desember 2020 - 19:27 WIB
loading...
A A A
Dijelaskan Fadhil bahwa masa depan program biodiesel sangat dipengaruhi oleh dinamika harga CPO dan minyak bumi. Oleh karena itu selain penyesuaian kebijakan pungutan ekspor, keberlanjutan program biodiesel sangat tergantung dari komitmen untuk juga mereview kebijakan harga minyak bumi.

“Program B-30 ini memiliki resiko dan ketidakpastian jika hanya mengandalkan kebijakan dari sisi PE dan industri sawit secara keseluruhan,” paparnya.

Ketua Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia, Tatang Hernas Soerawidjaja mengungkapkan masa depan bioesel masih cerah asalkan mutunya makin ideal. “Biodiesel ini bakar terbarukan dan memanfaatkan bahan mentah lokal,” ujar Tatang.

Pengembangan biodiesel di Indonesia sangat menjanjikan. Bahan mentah semuanya ada di sini. Di sisi lain, Indonesia kekurangan bahan baku bahan bakar minyak (BBM).

Inovasi biofuel sangat dibutuhkan untuk mengatasi defisit pasokan minyak bumi. Bahan baku biodiesel tidak mesti bertumpu dari sawit melainkan dari bahan baku tanaman lain seperti pongan, nyamplung, dan kelor.
(dar)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)