Kenali Untung Rugi Furnitur Rotan Buatan sebelum Bertransaksi
loading...
A
A
A
BERBURU dan memilih perabot rumah terkadang cukup menyulitkan. Berbagai material pun tersedia untuk dijadikan pilihan. Termasuk, furnitur mirip anyaman rotan namun terasa lebih ringan, bisa dijadikan pilihan.
Rotan sintetis banyak dipilih sebagai alternatif baru furnitur bernuansa alami. Furnitur ini banyak dipilih karena lebih rapi daripada anyaman rotan asli. Material ini memiliki bobot yang ringan, sehingga lebih mudah dipindah-pindahkan dan dibersihkan.
"Salah satu kelebihannya adalah tidak akan mendatangkan rayap dan untuk menghilangkan debu cukup dilap dengan kain lembap," ungkap desainer interior Rina Renvil.
Tidak hanya mudah dibersihkan, furnitur rotan sintetis ditawarkan dengan harga yang relatif lebih terjangkau, desain menarik, sehingga banyak orang tergiur memilikinya. Tetapi jangan sembarangan membeli, bisa-bisa Anda mendapatkan produk berkualitas rendah. Bahkan, lebih parah lagi medapat produk dengan bahan beracun.
"Ada dua bahan plastik yang banyak digunakan untuk membuat rotan sintetis, seperti polyethilene dan polyvinyl chloride (PVC). Keduanya adalah bahan plastik. Bedanya polyethilene lebih aman daripada PVC," tambah Rina.
Namun, agak sulit membedakan mana rotan sintetis yang terbuat dari PVC dan mana yang bukan. Satu-satunya cara adalah dengan bertanya kepada produsen. Agar tidak tertipu, sebaiknya beli furnitur rotan sintetis pada produsen yang sudah memiliki reputasi baik, bisa juga dengan membandingkan harganya.
"Furnitur rotan sintetis yang terbuat dari PVC biasanya dijual dengan harga murah daripada yang terbuat dari polyethilene," tuturnya.
Selain memilih bahan, perhatikan juga kualitas pengerjaan furnitur. Rina membagi tips sederhana memilih furnitur rotan sintetis, yaitu dengan melihat bagian bawah furnitur. Kalau bagian bawah furnitur tidak rapi, terlebih lagi penuh dengan stepler, pasti itu kurang berkualitas.
Rotan sintetis banyak dipilih sebagai alternatif baru furnitur bernuansa alami. Furnitur ini banyak dipilih karena lebih rapi daripada anyaman rotan asli. Material ini memiliki bobot yang ringan, sehingga lebih mudah dipindah-pindahkan dan dibersihkan.
"Salah satu kelebihannya adalah tidak akan mendatangkan rayap dan untuk menghilangkan debu cukup dilap dengan kain lembap," ungkap desainer interior Rina Renvil.
Tidak hanya mudah dibersihkan, furnitur rotan sintetis ditawarkan dengan harga yang relatif lebih terjangkau, desain menarik, sehingga banyak orang tergiur memilikinya. Tetapi jangan sembarangan membeli, bisa-bisa Anda mendapatkan produk berkualitas rendah. Bahkan, lebih parah lagi medapat produk dengan bahan beracun.
"Ada dua bahan plastik yang banyak digunakan untuk membuat rotan sintetis, seperti polyethilene dan polyvinyl chloride (PVC). Keduanya adalah bahan plastik. Bedanya polyethilene lebih aman daripada PVC," tambah Rina.
Namun, agak sulit membedakan mana rotan sintetis yang terbuat dari PVC dan mana yang bukan. Satu-satunya cara adalah dengan bertanya kepada produsen. Agar tidak tertipu, sebaiknya beli furnitur rotan sintetis pada produsen yang sudah memiliki reputasi baik, bisa juga dengan membandingkan harganya.
"Furnitur rotan sintetis yang terbuat dari PVC biasanya dijual dengan harga murah daripada yang terbuat dari polyethilene," tuturnya.
Selain memilih bahan, perhatikan juga kualitas pengerjaan furnitur. Rina membagi tips sederhana memilih furnitur rotan sintetis, yaitu dengan melihat bagian bawah furnitur. Kalau bagian bawah furnitur tidak rapi, terlebih lagi penuh dengan stepler, pasti itu kurang berkualitas.
(wan)