Bankir Jadi Menkes, Ekonom: Jangan-Jangan Nanti Perhitungannya Malah Untung Rugi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju. Menurut pengamat ekonomi Bhima Yudhistira, ada yang unik dalam susunan kabinet baru kali ini, sebab orang yang profesional di bidang ekonomi malah di tempatkan di bidang kesehatan, yakni Budi Gunadi Sadikin alias BGS .
"Jadi apakah ini karena Pak Jokowi ingin jadikan kesehatan nomor dua dan persoalan diselesaikan ekonomi? Atau memang ada ketidakpercayaan terhadap seluruh jajaran Kementrian Kesehatan, termasuk dirjen dan staf, terkait penanganan covid yang dinilai lambat? Sehingga dibutuhkan eksekutor yang memahami bisnis," ucap Bhima saat dihubungi di Jakarta, Selasa (22/12/2020). ( Baca juga:Budi Gunadi Sadikin, Senior di Perbankan yang Ditunjuk Menjadi Menkes )
Bhima juga mempertanyakan penunjukkan BGS menjadi menteri kesehatan (menkes). Dia bilang, dalam pemilihan menkes apakah tidak ada orang yang lebih kompeten yang menguasai bidang kesehatan masyarakat.
"Nah ini kan kalau diserahkan pada pembisnis nanti kebijakannya apakah bisa selaras dengan upaya penanganan covid yang lebih scientific berbasis pada data. Jangan-jangan nanti malah perhitungannya malah untung rugi bisnis," sindir dia.
Seperti diketahui, Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menjabat Wakil menteri BUMN pada 2019. Budi juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sejak September 2017.
Pria kelahiran Bogor, Mei 1964 itu merupakan lulusan Teknik Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1980. Selain menjadi Wamen, saat ini Budi juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina. ( Baca juga:Ditunjuk Jadi Menkes, Berapa Kekayaan Mantan Bankir BGS? )
Dia juga pernah menjadi General Manager Electronic Banking, Chief GM Jakarta, Chief GM HR PT Bank Bali Tbk pada tahun 1994-1999. Dia juga pernah bekerja di bank asing bernama ABN Amro Bank Indonesia hingga akhir 2004.
Lalu melanjutkan kariernya sebagai Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk. Budi juga pernah menjadi Direktur utama Bank Mandiri tahun 2013 sampai 2016. BGS sendiri bergabung di Bank Mandiri sejak tahun 2006.
"Jadi apakah ini karena Pak Jokowi ingin jadikan kesehatan nomor dua dan persoalan diselesaikan ekonomi? Atau memang ada ketidakpercayaan terhadap seluruh jajaran Kementrian Kesehatan, termasuk dirjen dan staf, terkait penanganan covid yang dinilai lambat? Sehingga dibutuhkan eksekutor yang memahami bisnis," ucap Bhima saat dihubungi di Jakarta, Selasa (22/12/2020). ( Baca juga:Budi Gunadi Sadikin, Senior di Perbankan yang Ditunjuk Menjadi Menkes )
Bhima juga mempertanyakan penunjukkan BGS menjadi menteri kesehatan (menkes). Dia bilang, dalam pemilihan menkes apakah tidak ada orang yang lebih kompeten yang menguasai bidang kesehatan masyarakat.
"Nah ini kan kalau diserahkan pada pembisnis nanti kebijakannya apakah bisa selaras dengan upaya penanganan covid yang lebih scientific berbasis pada data. Jangan-jangan nanti malah perhitungannya malah untung rugi bisnis," sindir dia.
Seperti diketahui, Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menjabat Wakil menteri BUMN pada 2019. Budi juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sejak September 2017.
Pria kelahiran Bogor, Mei 1964 itu merupakan lulusan Teknik Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1980. Selain menjadi Wamen, saat ini Budi juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina. ( Baca juga:Ditunjuk Jadi Menkes, Berapa Kekayaan Mantan Bankir BGS? )
Dia juga pernah menjadi General Manager Electronic Banking, Chief GM Jakarta, Chief GM HR PT Bank Bali Tbk pada tahun 1994-1999. Dia juga pernah bekerja di bank asing bernama ABN Amro Bank Indonesia hingga akhir 2004.
Lalu melanjutkan kariernya sebagai Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk. Budi juga pernah menjadi Direktur utama Bank Mandiri tahun 2013 sampai 2016. BGS sendiri bergabung di Bank Mandiri sejak tahun 2006.
(uka)