Kembangkan Potensi Pertanian, Penyuluh Harus Cerdas dan Kreatif

Rabu, 23 Desember 2020 - 13:23 WIB
loading...
Kembangkan Potensi Pertanian,...
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi virtual meeting dengan Kusmana, BPP Cibeber Cianjur (bawah kiri) dan Ridwan E Gultom, Kostrada Serdang Bedagai, Sumut (kanan bawah) didampingi anchor Ngobras, Septalina Pradini. (Foto: Dok. Pusluhtan)
A A A
JAKARTA - Petani di seluruh Indonesia mendambakan penyuluh pertanian cerdas dan kreatif untuk mengembangkan potensi pertanian. Penyuluh juga dituntut untuk mengatasi kendala dan tantangan serta mendukung pengembangan pertanian dari hulu ke hilir.

“Petani akan tersenyum bahagia, didukung penyuluh kreatif dan cerdas mengakomodir kepentingan petani. Penyuluh sampaikan kepentingan petani pada pemerintah pusat dan daerah serta pihak swasta selaku mitra bisnis,” kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi melalui virtual meeting di Jakarta, Rabu (23/12).

(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)

Dedi Nursyamsi mengajak seluruh penyuluh mendampingi dan mengawal petani lebih giat pada 2021. Sektor pertanian terbukti mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19, sebagai penyelamat ekonomi nasional karena mampu tumbuh 2,15% sementara ekonomi nasional minus.

“Buatlah petani tersenyum, maka produktivitas naik, kesejahteraan petani meningkat, ketersediaan pangan lebih dari cukup sekaligus mendukung ekspor komoditas pertanian,” kata Dedi mengutip arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)

Di hadapan 200 partisipan virtual meeting via Agriculture Operation Room (AOR) dari BPP KostraTani, Kostrada dan Kostrawil, Dedi mengingatkan cara membuat petani tersenyum tergolong sederhana. Sarana dan prasarana produksi, modal, inovasi teknologi, pendampingan dan pengawalan hulu-hilir oleh penyuluh dan hasil panen terjual layak yang menguntungkan petani.

“Belilah komoditas pangan yang ditanam oleh petani kita. Mereka saudara kita penyedia pangan. Petani tersenyum karena seluruh rakyat membeli hasil produksi pahlawan pangan tersebut,” katanya.

(Baca juga:Kementan Dorong Sertifikasi Calon ASN PPPK Penyuluh Pertanian)

Kusmana, Koordinator BPP KostraTani Cibeber di Kabupaten Cianjur, Jabar melaporkan tentang distribusi Kartu Tani sejak September 2020. “Pada masa transisi distribusi pupuk subsidi 2020 ke 2021, diharapkan kelangkaan pupuk subsidi dapat diatasi melalui koordinasi dengan pihak terkait,” kata Kusmana.

Sekjen Forum Komunikasi Penyuluh Honorer THL TBPP, Baihaqi Ahmad mengapresiasi dukungan Kementan khususnya BPPSDMP pada proses pemberkasan penyuluh honorer menjadi Aparatur Sipil Negara - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN P3K).

“Kami harapkan dukungan Kementan untuk menjaring off taker mengacu tugas KostraTani selaku pusat jejaring bisnis, mendukung langkah pemerintah mengembangkan pertanian dari hulu ke hilir,” kata Suparno dari BPP KostraTani Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng.

Chudori dari BPP Sukolilo, Kabupaten Pati, Jateng melaporkan tahapan eRDKK rampung, program Kartu Tani berjalan lancar, namun 1.200 hektare (ha) sawah terdampak banjir serta cari solusi off taker bawang merah, untuk mengoptimalkan KostraTani sebagai pusat jejaring bisnis.

“Kebutuhan refill untuk PUTS (perangkat uji tanah sawah) sudah habis dan kabarnya harus membeli ke Balittanah Badan Litbang di Bogor. Petani Sinjai terkendala penuhi syarat foto lahan sawah harus nol untuk mengikuti asuransi tani padi,” kata Imran Syam dari Kostrada Kabupaten Sinjai, Sulsel.

Sementara Ridwan Efendi Gultom, Kostrada Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut bertanya tentang cara mendapat bantuan rice milling unit terpadu (RMU) dari Kementan melalui Ditjen Prasarana dan Sarana (PSP) untuk kepentingan kelompok tani (Poktan) dan Gapoktan.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)