Jika Diikuti Kadernya, Penarikan Dana Muhammadiyah Bikin Repot Bank Syariah Indonesia

Rabu, 23 Desember 2020 - 15:29 WIB
loading...
Jika Diikuti Kadernya,...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rencana penarikan dana Muhammadiyah di Bank Syariah Indonesia (BSI) terus bergulir. Jumlah dana yang bakal ditarik pun tak main-main, mencapai Rp15 triliun.

Rencana penarikan dana itu bergulir ketika pemerintah melakukan merger terhadap tiga bank syariah BUMN. Rencana penarikan dana itu mencuat lantaran pihak Muhammadiyah memandang bahwa bank hasil merger sangat tidak terlalu bermanfaat untuk umat dan UMKM.

( Baca juga:Abdul Mu'ti: Saya Putuskan Tak Bergabung dalam Kabinet )

Menaggapi situasi itu, peneliti Indef Nailul Huda, menyatakan bahwa memang isu merger bank syariah BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) menuai pro dan kontra. Menurutnya, jika benar akan terjadi penarikan dana besar-besaran tentu akan merugikan, terutama kerugian di nama baik BSI sendiri.

"Kita tahu Muhammadiyah merupakan salah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Absennya Muhammdiyah dalam pengembangan BSI merupakan kerugian tersendiri," kata Huda saat dihubungi di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Meski secara finansial mungkin tidak seberapa namun secara non-finansial akan merugikan. Pasanya, sikap Muhammadiyah bisa memicu sikap serupa pihak lain.

( Baca juga:Sri Mulyani Akui Kelola Duit Negara Lebih Luwes Mendatangkan Risiko Korupsi )

"Malah bisa jadi sikap PP Muhammadiyah akan ditiru oleh kader-kader di bawahnya," ucap Huda.

Namun demikian, dia meyakini dana hasil penarikan dari BSI akan ditempatkan di bank syariah lainnya, seperti ke Bank muamalat. "Atau bisa jadi Muhammdiyah punya lembaga keuangan sendiri," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2353 seconds (0.1#10.140)