Prediksi Ancaman Siber Finansial di 2021, Dari Pemerasan, Skimming Hingga Pencurian Bitcoin

Jum'at, 25 Desember 2020 - 23:03 WIB
loading...
A A A
( )

Ketiga, upaya pemerasan meningkat. Karena operasi mereka yang sukses dan berbagai pemberitaan yang luas tahun ini, pelaku ancaman di balik ransomware bertarget secara sistematis meningkatkan jumlah korban yang diharapkan untuk membayar uang tebusan.

Sekarang para peneliti Kaspersky mengantisipasi pertumbuhan yang lebih tinggi dalam upaya pemerasan sebagai cara untuk mendapatkan uang. Organisasi, menjadi pihak yang mungkin dirugikan oleh hilangnya data dan proses pemulihan yang melelahkan, dengan lebih banyak pelaku kejahatan siber menargetkan mereka dengan serangan ransomware atau DDoS atau bahkan keduanya.

Keempat, eksploitasi zero-day yang digunakan oleh kelompok ransomware. Selain itu, grup ransomware yang berhasil mengumpulkan dana dari sejumlah serangan yang berhasil pada tahun 2020 akan mulai menggunakan eksploitasi zeroday kerentanan yang belum ditemukan oleh pengembang serta eksploitasi N-days untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka.

Kelima, Pencurian Bitcoin akan menjadi lebih menarik karena banyak negara jatuh ke dalam kemiskinan akibat pandemi. "Dengan ekonomi runtuh dan mata uang lokal jatuh, lebih banyak orang mungkin terlibat dalam kejahatan siber, yang mengarah ke lebih banyak kasus," sebut dia.

Seperti yang diantisipasi oleh para peneliti Kaspersky, karena kelemahan mata uang lokal, lebih banyak orang mungkin fokus pada penipuan yang menuntut Bitcoin, serta pencurian Bitcoin, karena ini adalah mata uang kripto yang paling luas.

“Tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang kitai alami, namun, banyak tren yang kami prediksi menjadi kenyataan terlepas dari transformasi cara hidup masyarakat saat ini," katanya.

(Baca Juga: Pandemi Belum berakhir, FIFA Tunda Piala Dunia U-20 2021 Indonesia)

Ini termasuk strategi baru dalam kejahatan siber finansial dari menjual kembali akses bank hingga menargetkan aplikasi investasi dan pengembangan lebih lanjut dari tren yang sudah ada. Misalnya, perluasan yang lebih besar dari skimming kartu dan ransomware yang digunakan untuk menargetkan bank.

"Memperkirakan potensi ancaman yang akan datang itu penting, karena memungkinkan kami untuk mempersiapkan diri di masa datang, dan kami yakin prediksi para ahli akan membantu banyak profesional keamanan siber untuk mengerjakan model ancaman mereka,” tandas dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2094 seconds (0.1#10.140)