Bos BI Minta Ekonomi Syariah Harus Berbasis Link and Match
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonomi syariah saat ini telah berkembang pesat dalam bentuk lembaga perbankan dan keuangan serta industri halal . Namun masih terdapat banyak ruang harapan dan optimisme besar terhadap tumbuh kembangnya sistem ekonomi dan keuangan Islam yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan sistem keuangan secara umum di Indonesia.
(Baca Juga: Indonesia Masih Kalah dari Malaysia Soal Ekonomi Syariah )
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi syariah di Indonesia dilakukan melalui sinergi dan aliansi strategis antar stakeholder untuk penguatan pendidikan ekonomi dan keuangan Islam dalam kerangka link and match, yang kemudian akan ditindaklanjuti berupa rancang desain program strategis.
(Baca Juga : Bitcoin Seharga Apartemen, Bank Indonesia: Hati-Hati! )
"Program link and match diharapkan dapat memastikan lulusan perguruan tinggi memiliki keahlian dan keterampilan baik secara teoritis maupun praktis sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni dan bidang kerja yang akan dimasuki," kata Perry dalam video virtual.
Hal ini sejalan dengan Program SDM Unggul-Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Sumber Daya Insani (SDI) yang memiliki kompetensi tinggi, beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan, serta berpikir kreatif merupakan faktor utama yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan Islam.
(Baca Juga: Catatan Wapres Ma'ruf Amin Soal Pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah )
IAEI yang terdiri dari akademisi, praktisi dan regulator diharapkan dapat bersinergi dalam mengembangkan aksi bersama dengan menyelenggarakan kajian melalui forum ilmiah dan riset yang diharapkan dapat lebihmemperkenalkan sistem ekonomi Islam kepada masyarakat luas.
"IAEI juga berkomitmen untuk menjalankan kerjasama berbasis link and match antara regulator, sektor pendidikan dan industri yang mencakup pengembangan dosen, kurikulum, penelitian, pengabdian masyarakat, praktik kerja lapangan dalam rangka penguatan SDM ekonomi dan keuangan Islam di Indonesia," tandasnya.
(Baca Juga: Indonesia Masih Kalah dari Malaysia Soal Ekonomi Syariah )
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi syariah di Indonesia dilakukan melalui sinergi dan aliansi strategis antar stakeholder untuk penguatan pendidikan ekonomi dan keuangan Islam dalam kerangka link and match, yang kemudian akan ditindaklanjuti berupa rancang desain program strategis.
(Baca Juga : Bitcoin Seharga Apartemen, Bank Indonesia: Hati-Hati! )
"Program link and match diharapkan dapat memastikan lulusan perguruan tinggi memiliki keahlian dan keterampilan baik secara teoritis maupun praktis sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni dan bidang kerja yang akan dimasuki," kata Perry dalam video virtual.
Hal ini sejalan dengan Program SDM Unggul-Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Sumber Daya Insani (SDI) yang memiliki kompetensi tinggi, beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan, serta berpikir kreatif merupakan faktor utama yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan Islam.
(Baca Juga: Catatan Wapres Ma'ruf Amin Soal Pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah )
IAEI yang terdiri dari akademisi, praktisi dan regulator diharapkan dapat bersinergi dalam mengembangkan aksi bersama dengan menyelenggarakan kajian melalui forum ilmiah dan riset yang diharapkan dapat lebihmemperkenalkan sistem ekonomi Islam kepada masyarakat luas.
"IAEI juga berkomitmen untuk menjalankan kerjasama berbasis link and match antara regulator, sektor pendidikan dan industri yang mencakup pengembangan dosen, kurikulum, penelitian, pengabdian masyarakat, praktik kerja lapangan dalam rangka penguatan SDM ekonomi dan keuangan Islam di Indonesia," tandasnya.
(akr)