Miliarder Tetap Kaya Raya di Tengah Pandemi

Kamis, 31 Desember 2020 - 06:00 WIB
loading...
Miliarder Tetap Kaya Raya di Tengah Pandemi
Pendiri Amazon, Jeff Bezos mengalami peningkatan kekayaan lebih dari USD70 miliar (Rp982 triliun) selama pandemi. FOTO/REUTERS
A A A
NEW YORK - Selepas pandemi korona (Covid-19) , dunia akan tetap dihantui dengan kemiskinan dan krisis ekonomi. Tapi, sebagian besar miliarder tetap akan meraih keuntungan besar dan semakin kaya raya. Seruan pemberlakuan pajak yang adil bagi miliarder juga diharapkan menjadi solusi.

Selama pandemi, kekayaan para miliarder Amerika Serikat (AS) meningkat lebih dari USD1 triliun (Rp14 triliun). Dalam analisia Institute for Policy Studies dan Americans for Tax Fairness (ATF) Sebanyak 651 miliarder AS mengalami peningkatan kekayaan dari USD2,95 triliun (Rp41,41 triliun) pada Maret 2020 menjadi USD4,01 triliun (Rp56,3 triliun) pada Desember 2020.

Pendiri Amazon, Jeff Bezos mengalami peningkatan kekayaan lebih dari USD70 miliar (Rp982 triliun) selama pandemi. Sedangkan Elon Musk, pendiri Tesla, kekayaannya naik USD25 miliar (Rp351 miliar) sejak Maret lalu. Sementara Bill Gates, pendiri Microsoft, pundi-pundi hartanya melonjak USD20 miliar (Rp280 miliar) sejak Maret 2020 silam. ( )

Tren peningkatan kekayaan selama pandemi bukan hanya terjadi di AS, tetapi dunia. Dalam analisis Bank UBS menyimpulkan kekayaan para miliarder naik USD25,5% hingga USD10,2 triliun selama pandemi. "Posisi para miliarder selama pandemi selama krisis Covid dalam kondisi baik," demikian laporan UBS.

Apa tren tersebut akan berlanjut pasca-pandemi pada 2021 ketika vaksinasi global dimulai? Para miliarder diprediksi akan terus mengalami kenaikan kekayaan pada tahun depan. Kenaikan itu bisa jadi lebih besar dibandingkan 2020 karena situasi dan kondisi masih berpihak kepada para miliarder. Setidaknya miliarder di tiga bidang seperti teknologi, perawatan kesehatan, dan pariwisata diprediksi akan mengalami peningkatan tajam.

Para miliarder yang memiliki bisnis di bidang teknologi mendapatkan keuntungan lebih banyak selepas pandemi. Selama pandemi, kekayaan mereka meningkat hingga 41% versi UBS. Itu dikarenakan kebijakan lockdown dan bekerja di rumah mengharuskan akselerasi bisnis di bidang digital. Pascapandemi, kekayaan para miliarder teknologi diperkirakan akan meningkat hingga 50% karena transformasi digital di industri dan masyarakat umum akan semakin masif. ( )

Miliader yang menguasai Facebook, Google, Amazon, Oracle, Microsoft dan perusahaan teknologi lainnya tetap akan mendapatkan keuntungan deras dan berlipat ganda pasca pandemi. Zoom juga menjadi perusahaan yang menguntungkan karena mengalami ledakan pengguna. Industri game juga tetap mengalami peningkatan karena banyak orang yang berada di rumah, seperti Nintendo. Game online juga akan tetap mengalami peningkatan tajam.

Miliarder yang terus mengembangkan inovasi mulai dari komputasi awan hingga kecerdasan buatan dan 5G akan mendapatkan keuntungan besar pada 2021. "Transformasi digital adalah hal utama, tren investasi teknologi menjadi pusat perhatian setelah perkembangan listrik," kata CEO Markman Capital Jon Markman.

Investor jangka panjang akan memperhatikan teknologi disruptif seperti kendaraan otonomi, genomics, big data, 5G, robotik dan terapi kanker. Inovasi itu bukan hanya dimiliki miliarder yang memiliki perusahaan berskala raksasa. Tapi, startup juga memiliki kesempatan untuk berkembang.

Miliarder di bidang kesehatan juga akan mendapatkan keuntungan jangka panjang. Vaksinasi global menjadi perusahaan farmasi dan peralatan medis akan mendapatkan keuntungan besar. Apalagi, program vaksinasi akan memakan waktu yang panjang karena sebagian besar penduduk dunia akan mendapatkannya. Investasi besar-besaran pada industri farmasi pun semakin menjadi fokus para miliarder.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2688 seconds (0.1#10.140)